Momen Mentan Amran bersama Asistennya Lomba Tanam Padi di Bandung

8 Mei 2024 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Andi Amran Sulaiman bersama asistennya menggelar lomba lari di persawahan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Andi Amran Sulaiman bersama asistennya menggelar lomba lari di persawahan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Ketahanan Pangan Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana serta Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy menggelar lomba tanam padi di persawahan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini, ketiganya bersama para kelompok tani diminta adu cepat melakukan tanam sebagai bentuk masa produksi tahun 2024 dimulai. Di lokasi, sejumlah wartawan yang berdiri tepat di depannya diminta menjadi juri dadakan.
"Kita lomba ya siapa yang menanam dengan benar dan cepat, media dan para petani tolong jadi juri ya," ujar Mentan sambil tersenyum saat turun ke sawah melakukan penanaman padi tahun 2024, Selasa, 7 Mei 2024.
Beberapa saat kemudian, lomba ini berhasil dimenangkan Mentan Amran dengan finish di urutan pertama lalu disusul pada urutan kedua Letjen Ida Bagus dan urutan ketiga Mayjen Novi Helmy. Keempat dan selanjutnya ada Inspektur Jenderal Kementan, Komjen Setyo Budi dan Dirjen Prasarana dan Sarana Umum, Ali Jamil.
ADVERTISEMENT
"Lomba dimenangkan Pak Menteri, dengan ini pemenangnya bapak menteri disusul pak Ida Bagus dan ketiga pak aster," demikian bunyi wartawan dan para petani saat lomba dimenangkan Mentan.
Sebelumnya Mentan mengajak masyarakat Bandung untuk memanfaatkan pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi el nino panjang. Menurut Mentan, pompanisasi bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektare, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton untuk jawa barat, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 triliun pertahun. Artinya apa? ekonomi bergerak di desa," jelasnya.
Sekadar informasi, pada periode 2019-2023, Jawa Barat telah mendapatkan bantuvan dari Kementan berupa Cultivator 2.084 ha, Hand sparyer 5.517 ha, Pompa air 4.162 unit, Rice transplanter 33 unit, Traktor roda dua 3.585 unit, Traktor roda empat 298 unit, dan rehab jaringan irigasi 1.186 unit.
ADVERTISEMENT
(AI)