Motif Eliesman Bunuh Siswi SD di Nias: Sakit Hati Dimaki Bocah

15 September 2021 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Nias saat memaparkan kasus pembunuhan bocah SD di Nias, Rabu (15/9).
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polres Nias saat memaparkan kasus pembunuhan bocah SD di Nias, Rabu (15/9). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi akhirnya mengungkap kasus tewasnya siswi SD bernama Fitri Amanda (13). Fitri ditemukan tewas membusuk di Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawalato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Senin (13/9).
ADVERTISEMENT
Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan mengatakan Fitri dibunuh oleh warga setempat bernama Eliesman Harefa alias EH alias Ama Gisel. EH membunuh Fitri karena merasa sakit hati dimaki dan dihalangi jalan menuju ke rumahnya oleh bocah SD itu.
"Motif Pelaku EH melakukan pembunuhan karena emosi terhadap korban FW, dikarenakan korban memaki-maki pelaku dengan perkataan kotor," Wawan saat menggelar konferensi pers di Polres Nias, Rabu (15/9).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, EH membunuh Fitri pada Jumat (10/9) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu EH, baru pulang dari kebun karet dengan menggunakan sepeda motor miliknya. EH ini profesinya adalah petani kebun karet.
"Lalu saat EH hendak sampai (di depan) rumahnya, EH berhenti dikarenakan korban FW sedang berjalan di tengah jalan menghalang-halanginya (masuk ke rumahnya)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kesal jalannya, dihalangi EH lalu memarahi korban. Namun korban justru memakinya.
"EH menegur dan berkata kepada korban 'Kenapa kamu, mau mati', namun korban membalas kata-kata EH dengan memaki, mendengar kata makian tersebut EH emosi dan langsung turun dari sepeda motornya, lalu dia masuk ke dalam rumahnya, mengambil sebilah pisau," ujar Wawan.
Setelah itu EH, keluar rumah dan mengejar korban. Saat menangkap korban, dia menjambak rambutnya dari arah belakang, hingga korban terjatuh.
"Selanjutnya EH, menekan muka korban ke tanah dan menusuk leher sebelah kanan korban, sebanyak dua kali menggunakan pisau yang telah dipegangnya," ujar Wawan.
Setelah korban tidak bernyawa, EH lalu memasukkan mayat korban ke dalam karung goni. Selanjutnya mayat korban dimasukkan dalam parit.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih jaraknya 50 meter dari tempat korban dibunuh lalu ditutupi dengan rumput semak dan dau pisang," ujar Wawan.