Motif Penganiayaan Santri Ponpes Gontor oleh Senior: Tak Bawa Alat Kemah Lengkap

6 September 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono, saat memberikan keterangan hasil dari olah TKP di Ponpes Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono, saat memberikan keterangan hasil dari olah TKP di Ponpes Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (6/9/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan motif sementara penganiayaan santri AM di Ponpes Modern Darussalam Gontor karena salah paham.
ADVERTISEMENT
Salah paham yang dimaksud adalah AM, yang juga ketua panitia kemah Kamis-Jumat di Ponpes Gontor, tidak membawa peralatan kemah secara lengkap saat kejadian 22 Agustus 2022 lalu.
"Motif nanti lebih lengkapnya, tapi (sementara) karena ada salah paham kekurangan alat," ujar Catur di kantornya, Selasa (6/9).
Catur belum mendetailkan mengapa salah paham tak membawa alat kemah berujung penganiayaan. AM ini diketahui kelas XI atau setingkat SMA di Ponpes Gontor. Sedangkan yang menganiaya diduga adalah kakak kelasnya.
Dalam kasus ini, polisi belum menetapkan tersangka. Meski demikian sejumlah saksi sudah diperiksa. Total saksi yang diperiksa ada 11 orang.
Mereka adalah dua orang santri, dokter di IGD RS Gontor hingga pengasuh santri ponpes tersebut. Dia tak menyebut identitas siapa saja yang diperiksa sebagai saksi.
ADVERTISEMENT
"Hingga kini saksi yang diperiksa masih sebatas pengasuh belum pengurus,” ujar Catur.
Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang santri di Ponpes Gontor Abdul Mahdi (17) hingga tewas mencuat. Kasus itu mengemuka setelah ibu Abdul Mahdi, Siti Soimah mengadu ke Hotman Paris.