MPR Akan Bahas Amandemen UUD 1945 dengan Muhammadiyah hingga PGI

27 November 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan ketua PBNU KH Aqil Siradj di kantor pusat PBNU, Jakarta (27/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bertemu dengan ketua PBNU KH Aqil Siradj di kantor pusat PBNU, Jakarta (27/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Para pimpinan MPR yang dipimpin Ketua Bambang Soesatyo (Bamsoet) berencana melanjutkan safari politik ke sejumlah ormas keagamaan dan Parpol untuk meminta masukan terkait rencana amandemen UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Setelah mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PKS, Bamsoet beserta pimpinan MPR lainnya berencana untuk mengunjungi ormas serta parpol lain. Mulai dari PP Muhammadiyah hingga PKB.
“Nanti kita ke PP Muhammadiyah, kemudian kemarin sudah ke PKS. Besok PGI dan semua kita kunjungi. Termasuk ke PKB dan Golkar,” kata Bamsoet usai bertemu pimpinan PBNU di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Bamsoet mengatakan pertemuan dengan PKB akan dilakukan pekan depan. Sementara kunjungan ke Golkar akan dilakukan setelah partai tersebut menyelenggarakan Munas, 3-6 Desember 2019.
“PKB kemungkinan pekan depan masih diagendakan, Golkar setelah Munas,” kata Bamsoet.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di kantor pusat PBNU, Jakarta (27/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Bamsoet mengatakan safari politik ini bertujuan untuk menampung aspirasi ormas serta parpol terkait amandemen UUD 1945. Bamsoet menargetkan MPR akan menyelesaikan amandemen UUD 1945 di bawah kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
“Kita juga tampung aspirasi sebagai salah satu sumber aspirasi dari masyarakat. Ini sudah tertunda 2 periode atau amandemen yang diusulkan MPR. Mudah-mudahan di periode kami bisa lebih mewujudkan aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat,” tutur Bamsoet.