MPR Sambut Baik Vaksinasi Lansia: 50% Kematian Corona di RI Disumbang Lansia

9 Februari 2021 1:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat seusai pelantikan. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat seusai pelantikan. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Vaksinasi untuk lansia di atas 60 tahun telah dimulai pada Senin (8/2) kepada 15 dokter. Vaksinasi untuk lansia itu dianggap sebagai langkah pengendalian COVID-19 yang strategis oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, menilai vaksinasi lansia merupakan langkah penting, mengingat masyarakat berusia di atas 60 tahun termasuk kelompok berisiko terpapar virus corona
"Penyusunan skala prioritas vaksinasi berdasarkan tingkat risiko tertular Covid-19 dengan memasukkan kelompok lansia merupakan langkah yang strategis," kata Rerie, Senin (8/2)
Menurut Lestari, lansia merupakan kelompok berisiko tinggi karena berpotensi mengalami kondisi kesehatan memburuk dan risiko kematian akibat COVID-19 yang tinggi.
"Data Kementerian Kesehatan mencatat meski komposisi kelompok lansia hanya 10 persen dari populasi penduduk Indonesia, namun angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia 50 persennya disumbang kelompok lansia," papar Rerie.
"Upaya pemerintah memperluas kelompok prioritas vaksinasi COVID-19 itu, merupakan bagian dari langkah percepatan vaksinasi nasional untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas)," tambah Rerie.
Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Lebih lanjut, Rerie mengungkapkan, vaksinasi memang upaya efektif untuk menekan penularan COVID-19. Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan, lanjut Rerie, setelah para tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi sejak 14 Februari lalu, di beberapa provinsi mulai terlihat tren penurunan angka kasus positif COVID-19 di kalangan tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Indikasi penurunan kasus positif COVID-19 di kalangan tenaga kesehatan itu, saat ini sedang diteliti ulang oleh Kementerian Kesehatan untuk dipastikan besaran angka penurunannya," urai Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Ke depan, Rerie berharap, semua pihak, baik para pemangku kepentingan di pusat dan daerah, serta masyarakat, dapat berkolaborasi mendukung kelancaran proses vaksinasi COVID-19 di Tanah Air.
Seorang tenaga kesehatan diperiksa sebelum mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
"Masyarakat bisa berpartisipasi dalam program vaksinasi nasional dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan lewat penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan. Sedangkan para pemangku kepentingan, harus memastikan pengalokasian vaksin dan proses vaksinasi berlangsung secara transparan," pungkas Rerie.