MRT Evaluasi Antrean Panjang Penumpang di Luar Stasiun Saat Pembatasan Berlaku

16 Maret 2020 12:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lengang di MRT, Minggu (15/3). Foto: Dok. Fifi
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lengang di MRT, Minggu (15/3). Foto: Dok. Fifi
ADVERTISEMENT
Kebijakan pembatasan waktu operasional kereta Moda Raya Terpadu (MRT) membuat antrean penumpang mengular sampai di area luar stasiun. Kondisi tersebut tampak di Stasiun MRT Fatmawati, Cipete Raya, dan Dukuh Atas.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan pihaknya bakal segera mengevaluasinya.
“Kami tengah melakukan evaluasi antrean calon penumpang memasuki 4 stasiun MRT kami pagi hari ini yaitu stasiun Lebak Bulus, stasiun Fatmawati, stasiun Cipete Raya dan stasiun Dukuh Atas BNI. Sementara ini antrian di 9 stasiun MRT lainnya masih normal,” kata Kamaluddin saat dihubungi, Senin (16/3).
Suasana lengang di MRT, Minggu (15/3). Foto: Dok. Fifi
Kamaluddin belum membeberkan sampai kapan evaluasi tersebut akan berlangsung. Namun, ia memastikan hasil evaluasi bakal dibahas bersama dengan Pemprov DKI Jakarta.
“Sedangkan social distancing di dalam stasiun dan di dalam kereta juga sudah berjalan. Hasil evaluasi tersebut akan kami review bersama pemerintah dalam waktu dekat,” ujar Kamaluddin.
Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin dalam Acara International Innovation Award 2019 oleh Entepreise Asia di Singapura, Rabu (5/12/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sejauh ini, Kamaluddin tetap menjalankan skema pembatasan sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pembatasan dilakukan di dalam stasiun karena lebih rentan terinfeksi corona.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya pertimbangannya kalau risiko infeksi di dalam kereta lebih besar dibandingkan di luar karena ber-AC tertutup. Jadi ini perlu dipahami juga oleh penumpang gitu," tutur dia.
"Sementara kalau di luar sirkulasi udaranya penuh kemudian suhu udara juga di atas 27 derajat celcius jadi lebih aman sebetulnya sambil menunggu di luar. Tapi memang ini juga tetap kami imbau penumpang juga menjaga jarak kemudian juga kami jelaskan ke penumpang memang ada pembatasan," tambah dia.
MRT melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Mengenai kebijakan pembatasan operasi, Kamaluddin menjelaskan langkah tersebut berdasarkan koordinasi dengan Pemprov DKI untuk membatasi pergerakan di perkotaan akibat merebaknya virus corona. Sebab, kata Kamaluddin, pemerintah sebelumnya juga telah mengimbau warga untuk bekerja, belajar, sampai beribadah di rumah.
ADVERTISEMENT
Sehingga dengan kondisi tersebut, mobilitas MRT sebenarnya diprioritaskan untuk orang-orang dalam menangani virus corona, bukan pekerja yang sudah diminta Work From Home.
“Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis, dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah,” terang Kamaluddin.
Kebijakan layanan MRT Jakarta dalam menghambat penyebaran Covid-19. Foto: Dok. MRT Jakarta
Seperti diketahui, Operasional kereta Moda Raya Terpadu (MRT) dibatasi dari yang semula pukul 05.00 hingga 24.00 WIB, menjadi pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Perjalanan MRT dari yang sebelumnya setiap 5 dan 10 menit, mulai Senin juga akan diubah menjadi setiap 20 menit. Rangkaian MRT juga akan dikurangi menjadi empat rangkaian, dari yang sebelumnya 16 rangkaian.
ADVERTISEMENT
Kapasitas gerbong dari 300 orang akan disusutkan menjadi hanya 60 orang untuk menghindari berdesakan dan interaksi dekat.