MRT Jakarta Butuh Rp 1,5 Triliun Bebaskan Lahan untuk Depo di Ancol Barat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT MRT Jakarta , William Sabandar, mengatakan pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk membebaskan lahan di Ancol Barat. Pembebasan lahan ini akan dijadikan depo MRT di Utara.
"Progresnya kita butuh pendanaan sebetulnya untuk pembebasan lahan di Ancol Barat. Jadi kan memang feasibility study menentukan bahwa itu lahan yang paling efektif dan efisien dan saat ini sedang dalam proses untuk pendanaan kalau bisa dibebaskan seperti apa," kata William usai menghadiri rapat bersama DPRD DKI, Rabu (8/7).
Pembangunan MRT memang bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk pendanaan. Sehingga tak ada dana dari APBD yang dipakai untuk membangun MRT.
Tapi, untuk pembangunan depo Ancol Barat, JICA meminta lahan untuk depo Ancol Barat harus benar-benar bebas dulu baru dana akan dicairkan lagi.
ADVERTISEMENT
Dia pun berharap ada cara lain dari Pemprov DKI atau masukan dari DPRD DKI untuk mendapatkan pendanaan. Sebab keuangan Pemprov saat ini tak mungkin menutup pembangunan, karena telah digelontorkan untuk penanganan corona.
"Rencananya tahun depan kalau bisa. Kalau prosesnya bisa diselesaikan gitu, tapi kan tahun ini boleh dikatakan tidak ada pendanaan Pemda. Jadi tadi kita sampaikan kalau ada cara lain gitu ya untuk melakukan pembebasan lahan dan pembangunan kawasan depo," kata dia.
PT MRT Jakarta sudah mengkaji sejumlah lahan untuk dijadikan depo MRT di sisi utara Jakarta. Termasuk lahan di Ancol Timur lalu ada pula lahan BMW yang kini jadi tempat pembangunan Jakarta International Stadium.
"Memang ada lahan di Ancol Barat, yang sebenarnya memang sudah siap untuk dibebaskan, cuma memang tidak konsekuensi untuk pengadaan lahan, tapi setelah dihitung oleh konsultan, ini lahan karena jalurnya pendek sampai ke Ancol Barat ini yang paling cepat, paling pas secara teknis maupun secara ekonomis untuk sampai ke sana," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )