Muhadjir Bantah Bansos untuk Pilpres: Sudah Direncanakan Cegah Kemiskinan

5 April 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
Muhadjir Effendy, Menko PMK, memberikan keterangannya dalam sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Jumat (5/4/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhadjir Effendy, Menko PMK, memberikan keterangannya dalam sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Jumat (5/4/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko PMK Muhadjir Effendy membantah program bantuan sosial atau bansos itu dikaitkan untuk kepentingan elektoral di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Muhadjir saat menghadiri undangan Majelis Hakim MK untuk memberikan keterangan di sidang sengketa Pilpres 2024.
“Kami memahami apabila tugas dan fungsi kami untuk mengkoordinasikan, mensinkronkan, dan mengendalikan, pelaksanaan program di lapangan kemudian dikait-kaitkan dengan pesta demokrasi yang lalu,” kata Muhadjir, Jumat (5/4).
Muhadjir menyebut program-program seperti bansos dan Perlindungan Sosial (Perlinsos) itu sudah disiapkan sejak lama dalam rangka pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Program-program di atas sudah direncanakan sejak awal untuk mencegah kemiskinan dan sekaligus untuk menurunkannya,” ujarnya.
Empat menteri Jokowi memberikan keterangan sebagai saksi di sidang PHPU Pilpres 2024. Foto: Dok. SC YouTube MKRI
Selain itu, Muhadjir juga menyebut bahwa bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) pada Januari hingga Juni 2024 itu merupakan perpanjangan dari periode sebelumnya.
“Tujuannya untuk memitigasi risiko bencana El Nino dan untuk mempertahankan daya beli masyarakat,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Penggunaan bansos dalam Pemilu 2024 jadi bahasan utama dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi. Para pemohon--paslon 01 dan 03--menilai banjir bansos jelang pemilu punya peran besar dalam meningkatkan suara Prabowo-Gibran sampai akhirnya mereka meraih suara terbanyak.
Dalam sidang kali ini, Mahkamah Konstitusi memanggil 4 menteri Jokowi. Selain Menko PMK Muhadjir Effendy, ada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Hingga saat ini, sidang masih berlangsung.