Muhadjir Bicara Pandemi COVID-19 Jadi Endemi: Seperti Penyakit Musiman DBD

14 September 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau kondisi Rumah Sakit Lapangan (RSL) COVID-19 Puskesmas Kecamatan Balarejo, Kabupaten Madiun. Foto: Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau kondisi Rumah Sakit Lapangan (RSL) COVID-19 Puskesmas Kecamatan Balarejo, Kabupaten Madiun. Foto: Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Pemerintah masih terus menyusun rencana dalam menghadapi perubahan pandemi COVID-19 menjadi endemi. Sejauh ini, belum bisa diprediksi kapan pandemi ini berakhir.
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan sedikit penjelasan soal rencana mengubah COVID-19 menjadi endemi. Jika sudah menjadi endemi, nantinya seluruh pandangan, kebiasaan masyarakat dalam menghadapi dan COVID-19 akan berubah.
"Berkaitan dengan tingkat kesakitan bagi mereka yang terkena COVID-19 ini, tentu saja yang paling kita harapkan adalah kematian 0 itu akan bisa membikin COVID-19 ini bukan lagi penyakit yang sangat istimewa tetapi akan kita lihat sebagai penyakit biasa merupakan bisa dikategorikan sebagai jenis penyakit infeksius seperti yang lain," ujar Muhadjir dalam konferensi pers yang digelar secara virtual melalui kanal YouTube Kemenko PMK, Selasa (14/9).
"Kalau kondisi ini bisa terjadi maka berarti kita sudah memasuki masa endemi," tambah dia.
Ilustrasi petugas pemakaman COVID-19 di Jember. Foto: Dok. Istimewa
Jika sudah masuk endemi, maka COVID-19 hanya akan dianggap sebagai penyakit musiman. Nantinya naik turun kasus COVID akan dianggap sebagai pengaruh situasi iklim yang tak menentu dan berubah tiap waktunya.
ADVERTISEMENT
"Maksudnya endemi ini kita upayakan nanti COVID-19 ini akan berada dalam perilaku yang paling bisa dikendalikan, misalnya apa? Nanti sifatnya sporadis jadi penyebarannya sporadis tidak merata," ucap Muhadjir.
"Yang kedua juga diupayakan nanti gejala musiman gitu ya. Karena saya rasa naik turunnya kasus ini juga terkait dengan kondisi iklim kondisi lingkungan itu saya kira sangat berpengaruh. Nanti akan kita pelajari kita amati," sambungnya.
Meski begitu, transisi dari pandemi menjadi endemi tidak akan terwujud jika masyarakat tak kunjung mengubah perilaku dan kesadaran mereka akan bahaya COVID-19.
"Faktor yang sangat berpengaruh berhasil tidaknya upaya kita untuk mengarahkan COVID dari pandemi ke endemi ini tentu saja adalah perilaku masyarakat, kesadaran masyarakat," ungkap Muhadjir.
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau kondisi Rumah Sakit Lapangan (RSL) COVID-19 Puskesmas Kecamatan Balarejo, Kabupaten Madiun. Foto: Humas Kemenko PMK
Muhadjir berharap masyarakat dapat mulai membiasakan diri mereka untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 tanpa mengabaikan protokol kesehatan
ADVERTISEMENT
"Harapan kita misalnya nanti pakai masker itu sudah bukan suatu kewajiban tetapi sudah embedded di dalam bagian dari kebiasaan dan habitualitas dari semua orang. Mereka tidak perlu dipelototi, diingatkan, apalagi disweeping gitu hanya untuk memakai masker dan dia juga semakin masyarakat juga semakin paham bagaimana memakai masker yang baik yang tepat," kata Muhadjir.
"Nah kalau itu sudah tumbuh kesadaran seperti itu di masyarakat, maka nanti COVID ini ya akan sama dengan penyakit yang lain kayak misalnya demam berdarah," tutupnya.