Muhadjir Dorong Sekolah di Zona Hijau dan Kuning Mulai Tatap Muka Lagi

18 Maret 2021 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke daerah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Foto: Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke daerah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Foto: Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy mendorong daerah-daerah yang telah berstatus sebagai zona hijau dan kuning COVID-19 dapat kembali memulai sekolah tatap muka.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Muhadjir saat berkunjung ke daerah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Di wilayah ini, proses belajar mengajar secara tatap muka perlahan mulai dilakukan.
"Saya juga sarankan wilayah zona hijau dan kuning seperti di Kepulauan Nias ini sudah harus ada proses belajar mengajar. Jangan ikut-ikutan yang lain yang memang posisinya berada di status zona merah," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (18/3).
Muhadjir mengatakan, telah dimulainya kegiatan belajar secara tatap muka ini dapat menjadi kesempatan bagi para siswa di daerah mengejar ketertinggalan dari pembelajaran di kota-kota besar lainnya.
"Justru kesempatan sekarang bagi wilayah yang tertinggal. Seperti Kepulauan Nias ini, untuk mengejar siswa-siswa yang berada di kota yang lebih terdepan," ucap Muhadjir.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke daerah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Foto: Kemenko PMK
Muhadjir turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka yang telah dimulai di Kota Gunungsitoli dan Kepulauan Nias. Ia menganggap pelaksanaan belajar tatap muka di kedua kota ini telah dilakukan dengan baik, salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mewajibkan penggunaan masker bagi murid dan guru di lingkungan sekolah, kebijakan sistem sif untuk menerapkan jaga jarak antarmurid sudah menjadi solusi terbaik selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
"Saya lihat sudah bagus sekali. Mematuhi protokol kesehatan, kemudian dibikin sif masuk sekolahnya," kata Muhadjir.
Satgas COVID-19 Kota Gunungsitoli mencatat, per 16 Maret 2021, jumlah kasus COVID-19 di Kota Gunungsitoli sejak awal masuknya kasus pada Juni 2020 berjumlah 694 kasus, dengan rincian 17 kematian dan sembuh 677 kasus. Saat ini, diketahui sudah tidak ada kasus aktif. Artinya, kasus COVID-19 di Kota Gunungsitoli terkendali.

Muhadjir Minta Tidak Tolak Tracer COVID

Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke daerah Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Foto: Kemenko PMK
Dalam kunjungannya itu, Muhadjir juga mendapatkan laporan dari sejumlah petugas tracer di kantor Wali kota Gunungsitoli, yang menceritakan masyarakat banyak yang menolak untuk dilakukan tracing oleh petugas.
ADVERTISEMENT
Agar hal itu tak terulang, Muhadjir meminta agar Satgas dan petugas tracer bekerja sama dengan RT/RW bersama Babinsa dan Babinkamtibmas. Termasuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya tracing COVID-19.
"Kalau kita melakukan edukasi pendidikan sosialisasi kepada masyarakat secara luas itu pelan-pelan nanti akan diterima kepada masyarakat. Karena itu, saya mohon juga kepada pihak pemerintah kota untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang COVID-19," kata Muhadjir.
"Ini mohon betul-betul dikobarkan agar masyarakat sadar betul COVID-19 ini nyata dan berbahaya. COVID ini sangat berbahaya terutama untuk lansia dan yang memiliki komorbid (penyakit penyerta)," tutup Muhadjir.