news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Muhadjir: Mahasiswa Wajib Bisa Teknologi Digital Jika Mau Survive di Dunia Kerja

20 Desember 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat berpidato di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (20/12). Foto: YouTube/UAD
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat berpidato di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (20/12). Foto: YouTube/UAD
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan saat ini mahasiswa harus bisa bisa dan menguasai teknologi digital. Terlepas dari apa pun jurusan yang mereka ambil.
ADVERTISEMENT
"Mahasiswa harus didorong untuk menguasai teknologi informasi 4.0 apa pun jurusannya. Ini sudah bukan lagi fakultas tertentu atau jurusan tertentu yang harus menguasainya tetapi ini sudah menjadi ilmu generik," kata Muhadjir saat pidato di UAD Yogyakarta, Senin (20/12).
Muhadjir menuturkan, kemampuan ini penting bagi mahasiswa untuk bertarung di dunia kerja. Jika tidak membekali diri dengan kemampuan teknologi digital, maka mereka akan kalah bersaing di lapangan.
"Nanti siapa pun kalau ingin survive dia harus menguasai paling tidak secara elementer tentang teknologi digital ini," ucap dia.
Tak hanya pada individu saja, minimnya penguasaan teknologi akan berdampak pada kemajuan negara. Bukan tidak mungkin Indonesia semakin tertinggal karena SDM tak mumpuni.
"Kalau tidak kita akan semakin tertinggal dengan bangsa dan negara yang lain dan risikonya kita akan semakin ketinggalan. Kita akan jadi negara pecundang, bangsa pecundang dan tidak lagi menjadi negara pemenang," tutur Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan masalah ini memang mudah disampaikan. Namun, sulit dipraktikkan di lapangan.
Kemensos menggandeng Perpusnas mendirikan Pojok Baca Digital. Foto: Kemensos RI
Maka dari itu, dia meminta para rektor dan dosen juga turut bertanggung jawab.
"Kita tidak mungkin menyiapkan lapangan kerja tanpa dukungan sektor perguruan tinggi misalnya dalam menyiapkan SDM yang mandiri yang mampu mengembangkan diri sebagai pekerja mandiri sebagai enterpreuner, tidak mungkin," tutup dia.