Muhadjir Minta Aremania Tahan Diri: Jangan Ada Korban Lagi, Sudah Cukup

5 Oktober 2022 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat menemui Aremania di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Senin (3/10/2022) malam. Foto: Humas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat menemui Aremania di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Senin (3/10/2022) malam. Foto: Humas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan akan terus menuntaskan penanganan terhadap seluruh korban dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy meminta seluruh pihak dapat menjaga situasi agar tetap kondusif, supaya upaya pemerintah dalam memberikan perawatan hingga santunan dapat maksimal.
Meski banyak pihak termasuk Aremania -- sebutan pendukung Arema FC -- masih geram atas kejadian yang menimpa rekan-rekannya, ia meminta agar mereka dapat menahan diri agar tak ada ledakan sosial lanjutan sebagai imbas tragedi Kanjuruhan.
“Semua prihatin atas insiden di Stadion Kanjuruhan. Tapi saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif,” kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (5/10).
”Jangan sampai ada lagi korban berjatuhan. Sudah cukup. Terlalu mahal nyawa hanya untuk sepak bola,“ sambungnya.
Muhadjir mengatakan jika situasi kondusif, akan memudahkan pemerintah yang sedang fokus pada penanganan darurat insiden dan korban, baik yang luka maupun tewas. Ia menegaskan, hal itu dilakukan sebagai tugas dan fungsi Kemenko PMK untuk melakukan penanganan korban, terutama untuk update data.
Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Korban dan Lokasi Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
“Yang sakit kita layani sebaik dan secepat mungkin dan gratis, sedang yang meninggal keluarganya beri santunan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota,” ungkap Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Muhadjir belum tahu kapan rekonstruksi peristiwa di Kanjuruhan akan digelar. Saat ini, pihaknya masih fokus pada penanganan dan perawatan korban. Jika seluruh korban telah tertangani dengan baik, barulah proses rekonstruksi dan tahapan lainnya dapat dijalankan.
“Saat ini kita fokus dulu ke mereka yang menjadi korban, karena ini masih tanggap insiden, sisanya baru nanti kita rekonstruksi peristiwanya kemudian nanti kita tentukan sikap sambil menunggu keputusan presiden,” kata Muhadjir.
Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Korban dan Lokasi Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
Sebelumnya, Dinkes Kabupaten Malang yang telah dikonfirmasi Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengungkapkan korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 131 orang.
Data tersebut berasal dari beberapa rumah sakit yang merawat korban, di antaranya RS Wafa Husada, RSB Hasta Brata Batu, RSUD Kanjuruhan, RSUD Saiful Anwar, RS Teja Husada Kepanjen, RS Ben Mari Pakisaji, RS Hasta Husada, RSI Gondang Legi, RS Salsabila, RST Soepraon serta informasi dari keluarga korban.
ADVERTISEMENT
Dari 131 korban tewas, terdiri atas 90 laki-laki dan 41 perempuan. Kebanyakan korban berasal dari kelompok umur remaja dan muda dengan rentang usia 12-24 tahun. Sementara satu korban masih balita berusia 4 tahun.
Menko PMK Muhadjir Effendy dan Mensos Tri Rismaharini juga telah memberikan santunan kepada 125 orang ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10).
Data tersebut masih bisa bertambah sesuai perkembangan di lapangan. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta dan paket sembako.
Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Korban dan Lokasi Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Korban dan Lokasi Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Foto: Dok. Humas Kemenko PMK