Muhadjir Sarankan PTS Cari Uang di Momen Wisuda: Bayar Berapa pun, Dikasih

2 Juli 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, saat rapat Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/9/2018). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, saat rapat Komisi X DPR RI dengan Kemendikbud di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/9/2018). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Mendikbud Muhadjir Effendy menyarankan para pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mencari keuntungan dengan menerapkan tarif tinggi dalam seremonial wisuda.
ADVERTISEMENT
Muhadjir menilai, orang tua mahasiswa tidak akan keberatan dan rela untuk membayar biaya yang tinggi untuk wisuda anaknya.
Hal itu disampaikan Muhadjir dalam RDPU Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan tokoh masyarakat yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7). Selain Muhadjir, hadir eks Mendikbud M Nuh dan M Nasir. Anies Baswedan tak hadir karena berada di luar negeri.
“Wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapa pun dikasih,” kata Muhadjir.
“Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa, tapi harus beli undangan,” sambungnya.
Undip Wisuda 1.504 Mahasiswa Secara Luring. Foto: UNDIP
Di sisi lain, Menko PMK ini menyarankan pimpinan PTS agar tidak menaikkan biaya-biaya pendidikan ketika situasi ekonomi tak kondusif.
ADVERTISEMENT
Muhadjir menyinggung kebijakan kenaikan UKT di sejumlah PTN beberapa waktu lalu yang menuai banyak protes dari berbagai pihak.
“Ketika orang sedang gajinya sudah telat, anunya naik, pastilah protes itu. Jadi menurut saya juga momentum kurang pas, makanya saya sempat kritik itu,” tandas dia.