news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Muhadjir Temukan Ketimpangan Vaksin di Sultra: Butuh 4 Juta, Baru Ada 1,3 Juta

22 Oktober 2021 10:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy tinjau ketersediaan vaksin di gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy tinjau ketersediaan vaksin di gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menemukan adanya ketimpangan jumlah ketersediaan vaksin di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan jumlah yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap saat Muhadjir meninjau langsung ketersediaan vaksin di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, Kota Kendari, Kamis (21/10).
Seharusnya Sultra membutuhkan setidaknya 4 juta dosis vaksin untuk dosis 1 dan 2 maupun untuk suntikan booster nakes. Namun, hingga saat ini hanya ada sekitar 1,3 juta dosis vaksin yang baru dikirim ke Sultra.
"Yang sudah dikirim ke Sulawesi Tenggara baru 1,3 juta vaksin. Jadi masih sangat jauh dari jumlah vaksin yang seharusnya diterima," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/10).
Menko PMK Muhadjir Effendy tinjau ketersediaan vaksin di gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
Berdasarkan data dari Dinkes Sultra, per September 2021, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama mencapai 32,36 persen atau 648.011 orang, dosis kedua 18,58 persen atau 372.166 orang, dan dosis ketiga (booster) untuk nakes 0,43 persen atau 8.696 orang.
ADVERTISEMENT
Capaian itu dinilai masih sangat timpang dari cakupan keseluruhan vaksinasi di Sultra yang mencapai 2.002.579 orang. Ketimpangan jumlah vaksin ini berimbas pada rendahnya capaian vaksinasi di sejumlah daerah di Sultra.
"Saya lihat tadi untuk kabupaten/kota rata-rata masih di bawah 30 persen. Kecuali Kota Kendari yang masih 60 persen," ucap Muhadjir.
Menurutnya, ketimpangan jumlah vaksin tersebut karena ada beberapa provinsi yang harus dikebut pelaksanaan vaksinasinya. Seperti Papua yang diprioritaskan capaian vaksinasinya karena penyelenggaraan PON beberapa waktu lalu.
"Selain itu juga di beberapa daerah lain karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya Pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan," ungkap Muhadjir.

Muhadjir Segera Sampaikan ke Menkes

Presiden Joko Widodo didampingi Menhub Budi Karya Sumadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi corona di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (10/6). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Agar permasalahan tersebut tak berlarut, Muhadjir berjanji segera menyampaikan permasalahan kurangnya stok vaksin di Sultra ke Menkes Budi Gunadi Sadikin. Sehingga ke depan Sultra dapat memperoleh jumlah vaksin yang lebih memadai dan memenuhi sasaran vaksinasi.
ADVERTISEMENT
"Nanti akan saya sampaikan ke Pak Menkes supaya di sini juga mendapatkan perhatian," tegas dia.
Dia juga meminta pihak dinkes setempat untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk nakes yang jumlahnya masih kurang dari 1 persen.
"Ini sesuai dengan instruksi Bapak Presiden agar keselamatan dari tenaga kesehatan lebih terjamin. Karena dengan di-booster, imunitasnya Insyaallah akan semakin tinggi kadarnya. Ini saya minta untuk dipercepat," kata Muhadjir.
Menko PMK Muhadjir Effendy tinjau vaksinasi Santri di Solo. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK
Di lain sisi, Muhadjir juga turut mengapresiasi kegiatan vaksinasi gotong royong oleh sejumlah pihak swasta. Langkah itu dinilai positif untuk mempercepat tercapainya capaian vaksinasi di Sultra.
"Kalau masing-masing perusahaan dipercepat, diperbanyak dalam upaya vaksinasi gotong royong agar ikut membantu tercapainya target yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut Muhadjir turut didampingi Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulteng, Suharno; dan Kepala Dinkes Sultra, Usiana.
---------------------------------
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews