Muhadjir: Vaksin Anak Mendesak Jelang Pelaksanaan PTM Januari 2022

29 Desember 2021 16:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Widya Sakti Kota Denpasar, Bali, Rabu (15/12).
 Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Widya Sakti Kota Denpasar, Bali, Rabu (15/12). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa kebutuhan vaksin anak usia 6 hingga 11 tahun mendesak jelang diwajibkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Januari 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Muhadjir, dengan adanya vaksinasi anak para orang tua bisa memperbolehkan anaknya mengikuti proses pembelajaran secara tatap muka.
"Vaksin anak sangat mendesak, paling tidak agar orang tua pede [percaya diri], tidak khawatir untuk [membolehkan anaknya] tatap muka," ujar Muhadjir kepada wartawan, Rabu (29/12).
"Ini memang kita percepat karena vaksin anak kan terutama untuk 6-11 tahun itu targetnya jelas siswa SD jadi tinggal datangi sekolah," sambungnya.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Untuk mensukseskan hal itu, Muhadjir menyebut pemerintah dibantu pihak sekolah telah mulai melakukan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun. Meski begitu, pemerintah tetap meminta persetujuan orang tua apakah bersedia anaknya disuntikkan vaksin COVID-19 atau tidak.
"Selama ini sudah kan kita libatkan sekolah, orang tua diminta dampingi dan harus ada persetujuan kan dari orang tua, orang tua harus tanda tangan kalau dia setuju anaknya divaksin," ucap Muhadjir.
ADVERTISEMENT
"Sekarang target kita kan dari 26,6 juta mungkin awal tahun nanti bisa 10 sampai 15 juta," lanjut dia.
Ketika disinggung soal ancaman varian Omicron terhadap anak-anak, Muhadjir mengatakan hal itu belum dapat dibuktikan. Meski begitu ia memastikan perintah akan berupaya agar setiap anak aman dari ancaman penularan varian tersebut.
"Belum, sementara itu masih dugaan-dugaan. Omicron ini masih belum [terdeteksi mengancam anak], katanya sih penyebarannya cepat tapi tingkat keparahannya rendah. Itu katanya tapi kita lihat nanti," kata Muhadjir.