Muhadjir: Vaksin Corona untuk Bangun Herd Immunity, Target 70% Penduduk

28 September 2020 17:13 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Vaksin terus dinantikan kehadirannya oleh seluruh pihak di tengah kondisi pandemi corona yang belum juga berakhir. Kehadiran vaksin tersebut, menurut Menko PMK Muhadjir Effendy untuk membangun herd immunity.
ADVERTISEMENT
"(Vaksin) Untuk membangun apa? membangun herd immunity. Jadi apa itu herd immunity, imunitas kawanan atau mereka yang sudah tidak mempan oleh COVID. Sekelompok orang yang tidak mempan COVID. Itu targetnya sekitar 70 persen penduduk Indonesia," ujar Muhadjir dalam webinar UMY, Senin (28/9).
"Kalau mereka sudah diimunisasi, termasuk mereka yang sudah terkena COVID itu, punya daya tahan imunitas yang sudah terbentuk," sambungnya.
Bila rencana membangun herd immunity itu berjalan dengan baik, kata Muhadjir, maka 30 persen populasi lainnya tidak perlu divaksin. Diharapkan vaksinasi dimulai akhir tahun 2020.
"Kalau nanti sudah 70 persen maka sisanya itu akan terpagari oleh mereka yang sudah imun ini. Nah itu kita harapkan mulai akhir tahun, paling tidak awal tahun depan itu sudah dilakukan dan mudah-mudahan akhir tahun 2021 Indonesia sudah aman dari ancaman COVID-19," ucap Muhadjir.
Infografik Tahapan Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac. Foto: Chia Aulia/kumparan
Kepada mahasiswa UMY, Muhadjir juga menyampaikan akan pentingnya peran mahasiswa dan dosen sebagai relawan vaksinasi untuk 147 juta vaksin yang tersedia di tahap pertama. Mahasiswa dan dosen dipilih dimaksudkan agar proses belajar mengajar dapat dimulai kembali segera setelah vaksin disalurkan disuntikkan.
ADVERTISEMENT
"Nanti relawannya juga para mahasiswa kita harapkan membantu proses vaksinasi. Karena sekitar 147 juta untuk tahap pertama itu nanti mereka yang akan divaksin. Termasuk para dosen, guru, merupakan prioritas untuk penerima vaksin pertama," kata Muhadjir.
"Dari situlah nanti kuliah sudah bisa berjalan seperti sediakala dan kalian semua sudah ada dalam kehidupan normal biasa," pungkasnya.