Ilustrasi vaksin corona-vaksin COVID-19

Muhadjir: Vaksinasi Corona Tak Buru-buru, Warga yang Tolak Ditunggu Sampai Siap

12 November 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, telah menetapkan vaksinasi corona dimulai pada pekan ketiga Desember 2020. Namun rencana tersebut masih mendapat tentangan dari sejumlah masyarakat yang ragu terhadap keamanan, efektifitas, hingga kehalalan vaksin.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan memang butuh waktu untuk meyakinkan masyarakat mengenai kegunaan vaksin.
Sehingga Muhadjir menyatakan sesuai perintah Presiden Jokowi, vaksinasi terhadap masyarakat umum jangan terburu-buru atau memaksakan kehendak.
"Itu perlu waktu. Nanti pasti ada sosialisasi, ini kan memang semua masih disiapkan. Presiden sudah sampaikan, tidak boleh grusa-grusu," ujar Muhadjir kepada wartawan, Kamis (12/11).
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Kemenko PMK
Muhadjir mengatakan perlu sosialisasi secara menyeluruh dari tingkat pusat hingga ke daerah. Sehingga stigma negatif yang terlanjur tertanam dipikiran masyarakat mengenai vaksin perlahan bisa berubah.
"Memang harus cepat tapi enggak boleh tergesa-gesa karena itu nanti mereka yang belum siap, ditunggu sampai siap. Diberi penyadaran, ada waktunya. Kan tidak harus serta merta," ucap Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Adapun berdasarkan perkembangan terkini, Muhadjir menyatakan warga yang mendapatkan vaksin secara gratis jumlahnya mencapai 60 juta orang. Vaksin itu akan diberikan ke masyarakat di wilayah yang terdampak parah pandemi corona.
"Rapat kemarin menetapkan bahwa yang betul-betul jadi target yang diberi vaksin secara gratis sekitar 60 juta (warga). Kemudian ada vaksin mandiri, itu mereka membiayai sendiri terutama dari perusahaan-perusahaan," kata Muhadjir.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Lembaga Populi Center, sebanyak 40 persen masyarakat di Indonesia enggan mendapatkan vaksin, sementara 60 persen lainnya bersedia menerima vaksin dari pemerintah.
Secara rinci, ada sekitar 46,5 persen masyarakat yang enggan untuk menerima vaksin karena khawatir terhadap risiko dan bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten