Muhammadiyah Bantah Pandji Pragiwaksono: Semua untuk Melayani Rakyat Kecil

21 Januari 2021 17:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pandji Pragiwaksono Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
Pandji Pragiwaksono Foto: Munady
ADVERTISEMENT
Komika sekaligus aktor Pandji Pragiwaksono menjadi sorotan karena mengutip pernyataan soal NU dan Muhammadiyah yang kini elitis dan tak lagi dekat dengan rakyat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini dikutip Pandji dari sosiolog Thamrin Tomagola yang diwawancarainya pada 2012 silam. Kedua ormas besar itu disebut tak lagi dekat dengan rakyat sehingga FPI hadir.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi, Dadang Kahmad, membantah pernyataan tersebut. Ia menegaskan Muhammadiyah masih dekat dan membuka diri kepada seluruh rakyat tanpa pandang bulu. Ini dibuktikan dengan berbagai fokus kerja Muhammadiyah saat ini yang masih untuk kepentingan rakyat.
"Saya kira tidak benar karena kan yang namanya tokoh agama membuka diri dari keluhan masyarakat. Kita Muhammadiyah punya panti asuhan, punya panti jompo, lembaga sosial, sekolah-sekolah tak hanya di kalangan elite tapi juga di daerah-daerah pelosok di NTT, di Papua, Maluku, dan daerah-daerah terpencil," ujar Dadang kepada kumparan, Kamis (21/1).
Suasana Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Foto: Wikipedia
Dadang memastikan Muhammadiyah akan terus menaruh perhatian pada masalah bangsa, termasuk kepentingan rakyat kecil. Seperti saat kondisi bencana di berbagai daerah saat ini, Muhammadiyah bergerak cepat memberi bantuan dan mengerahkan tim ke lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
"Kita kan sekarang mengirimkan tenaga medis ke Sulbar, bantuan untuk kedaruratan. Artinya semua untuk melayani rakyat kecil, kalau akhirnya dikesankan seperti itu ya saya tidak tahu karena kami sama saja, semua ulama kan membuka diri dari keluhan masyarakat," tegasnya.
Terkait FPI disebut lebih dekat dengan rakyat, Dadang memastikan Muhammadiyah memiliki cara kerja yang berbeda dalam mengedepankan kepentingan rakyat. Yang jelas menurutnya, Muhammadiyah tak pernah membeda-bedakan kepentingan rakyat, umat Muslim maupun non-Muslim.
"Saya kira enggak, kita kan beda cara kerjanya, beda cara Khittah-nya (pedoman/ajaran), caranya beda, gayanya beda. Kita tetap berpihak pada semua orang, semua lapisan masyarakat. Tidak pernah membeda-membedakan, jangankan sesama Muslim, dengan yang (pemeluk agama) lain pun terbuka," ujarnya.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad. Foto: muhammadiyah.or.id
Dadang kemudian meminta Pandji yang merupakan public figure lebih bijak saat menyampaikan pendapat maupun mengutip pernyataan. Meski demikian, menurut Dadang, pernyataan yang dikutip Pandji adalah sebuah masukan dan kritik membangun bagi Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Saya kira jangan begitu, harus ada recheck lagi, jangan begitu saja, kan tidak boleh. Jangan hanya karena popularitas lalu kita tidak me-recheck lagi. Itu kan (kutipan) menyinggung dua ormas besar, sekalipun (tetap) perlu dihormati," kata Dadang.
"Tapi terima kasih atas kritiknya kita akan lebih (baik) lagi. Saya kira bebas saja mereka mengeluarkan penilaian tapi kami tetep punya cara kami menolong masyarakat luas. Kita terbuka, selama ini kan tidak ada keluhan masyarakat," pungkasnya.