Muhammadiyah dan NU Kirim Tim ke Mamuju dan Majene Bantu Korban Gempa 6,2 M
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dampak dari gempa tersebut membuat berbagai pihak langsung merespons dengan mengirim bantuan. Seperti yang dilakukan Muhammadiyah dan NU .
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah setelah mendengar kabar dampak gempa tersebut, segera mengirim tim untuk membantu korban.
Ketua MDMC, Budi Setiawan, mengintruksikan kepada jajarannya di sekitar Sulawesi barat untuk segera merapat ke lokasi bencana dan membantu MDMC setempat.
“MDMC PP Muhammadiyah telah berkoordinasi dengan MDMC Luwuk, MDMC Sulawesi Selatan, dan MDMC Sulawesi Tengah. Saya sudah instruksikan untuk segera berangkat ke Mamuju. Kami juga minta MDMC Kalimantan Timur untuk memberi dukungan,” kata Budi dalam keterangannya pada Jum’at (15/1).
Sementara itu Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto, mengatakan tim yang diterjunkan akan fokus terlebih dahulu untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak reruntuhan bangunan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kata Indrayanto, MDMC akan mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk membantu warga terdampak. Termasuk kemungkinan mengerahkan tim dari berbagai klaster seperti kesehatan, psikososial, hunian, dan sanitasi.
“Melihat dari informasi-informasi awal yang masuk, kerusakan yang timbul akibat gempa ini cukup masif. Oleh karena itu kami kemungkinan harus mengerahkan semua kekuatan yang diperlukan untuk membantu warga terdampak,” ucapnya.
MDMC juga sudah berkoordinasi dengan Lazismu PP Muhammadiyah untuk melaksanakan penggalangan dana secara nasional.
Sementara itu PBNU melalui NU Peduli juga mengirim tim ke lokasi bencana.
“Mohon doanya NU Peduli Bencana juga sedang bergerak menuju lokasi terdampak gempa,” kata Ketua PBNU, Robikin Emhas, seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan duka Majene merupakan duka bagi bangsa. Untuk itu, dia mengajak masyarakat memperkuat solidaritas untuk membantu meringankan beban para korban.
“Semoga para korban terdampak diberi kekuatan, kesabaran dan ketabahan menghadapi musibah yang terjadi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan bencana untuk mengambil keuntungan.
“Mohon tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan secara salah momentum musibah ini untuk membuat dan menyebarkan hoaks maupun 'fake news', apalagi ujaran bernada kebencian,” ucap Robikin.