Muhammadiyah Kecam Serangan MIT di Sigi: Ini Bukan Konflik Antarumat Beragama

29 November 2020 14:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah mengecam serangan yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT Poso) di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Akibat insiden itu, sebuah rumah Bala Keselamatan atau rumah berukuran 4x6 meter yang digunakan untuk ibadah warga sekitar rusak dibakar.
"Saya sangat prihatin dengan terjadi kasus kekerasan di sebuah desa di Kabupaten Sigi. Aparatur keamanan harus segera bertindak dan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," kata Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Minggu (29/11).
Ia menegaskan, serangan itu bukan masuk dan konflik umat beragama. Sehingga ia meminta masyarakat sekitar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan informasi liar.
"Masyarakat hendaknya mempercayakan penanganan masalah kepada pemerintah, khususnya aparatur keamanan dan penegak hukum," ucap Abdul Mu'ti.
Lebih lanjut, Abdul Mu'ti meminta pemerintah pusat dan daerah segera berkoordinasi dengan tokoh lokal terutama para pemuka agama. Sebab, masalah ini harus segera diselesaikan agar peristiwa serupa tidak terjadi di tempat lain.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan masalah sederhana sehingga harus diselesaikan dengan saksama. Diperlukan kebersamaan menyelesaikan persoalan agar peristiwa serupa tidak terjadi di tempat yang sama atau tempat yang lainnya," tutup dia.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (tengah) bersama Wakapolda Brigjen Hery Santoso (kanan) dan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf (kiri) memberikan keterangan pers di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11). Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO
Sebelumnya, setelah penyerangan itu 150 KK warga Desa Lembantongoa harus mengungsi ke rumah warga yang ramai penduduk di desa yang sama di Lembantongoa.
Ada empat rumah yang dibakar habis dan tiga rumah lainnya hanya terbakar sebagian dalam kejadian ini.
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, juga memastikan saat ini situasi di Desa Lembantongoa aman dan kondusif. Polisi tetap melakukan pengamanan ketat di TKP penyerangan.