Muhammadiyah Tambah RS Tangani Pasien COVID-19 Jadi 53

7 April 2020 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai ormas Islam yang memiliki rumah sakit dan klinik di berbagai daerah, turut membantu pemerintah dalam penanganan wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT
Bersama Aisyiyah --organisasi wanita Muhammadiyah--, kini Muhammadiyah menambah jumlah rumah sakit yang bisa menerima pasien COVID-19, dari 35 menjadi 53 rumah sakit.
Semua RS tersebut di bawah koordinasi Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah yang tergabung dalam Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC).
"Awalnya hanya 20 RSMA (RS Muhammadiyah-Aisyisyah), bertambah menjadi 35, dan perkembangan terakhir sudah ada 53 RSMA di seluruh Indonesia yang menerima pasien COVID-19," ucap Wakil Sekretaris MPKU PP Muhammadiyah, dr. Ekorini Listiyowati, Senin (7/4).
Daftar 53 RS Muhammadiyah yang layani pasien COVID-19 Foto: Dok. Muhammadiyah
Ekorini menjelaskan, saat pendataan awal, tidak semua rumah sakit Muhammadiyah siap menerima pasien COVID-19, lantaran kapasitas dan fasilitas yang dimiliki. Saat awal Maret itu hanya baru siap 20 RS.
Kendala terbesar yang dihadapi RSMA dalam penanganan pasien COVID-19 adalah kekurangan Alat Perlindungan Diri (APD), masalah yang juga dihadapi semua rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.
ADVERTISEMENT
“Banyak RSMA yang tidak siap dengan coverall dan face shield. Dalam perkembangannya, segala macam APD mengalami kelangkaan serta lonjakan harga. Untuk mensiasati itu kemudian disusunlah proposal penggalangan dana," ucap Ekorini.
Maka disiapkan APD dan face shield, kemudian para tenaga kesehatan diberi pelatihan khusus dan simulasi untuk menangani pasien COVID-19 agar para nakesnya siap.
Termasuk latihan dekontaminasi ruangan, pengambilan sample swap tenggorokan, pelatihan screening dan deteksi dini, pendampingan rohani serta pelatihan manajemen stres.
Dari 20 rumah sakit, kemudian menjadi 35 rumah sakit, dan kini sudah 53 rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah yang menerima pasien COVID-19.
Hingga 2 April ada 1.084 pasien yang dirawat di RS Muhammadiyah. Yaitu 881 kasus ODP, 192 kasus PDP, dan 11 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Terkait kemungkinan pasien yang terus bertambah, Ekorini menyampaikan pihaknya menyiapkan surge capacity plan, yaitu dengan menambah kapasitas ruang untuk layanan Covid-19.
“Mungkin semula hanya punya 1-2 tempat tidur isolasi, sekarang sudah bertambah. Ada yang menjadi 5, 10, hingga 15 tempat tidur,” ujarnya.
"Dalam menghadapi wabah Covid-19 ini seluruh RSMA saat ini juga sudah meniadakan jam besuk pasien reguler untuk meminimalisir penyebaran wabah. Awal kebijakan ini dilaksanakan, meskipun sempat ada komplain dari masyarakat tetapi akhirnya dapat dipahami," pungkasnya.