MUI Buka Kongres Umat Islam Indonesia VII: Momentum Ulama Bermusyawarah

27 Februari 2020 0:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Ma'ruf Amin di Acara Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Ma'ruf Amin di Acara Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Kepulauan Bangka Belitung. Kongres yang berlangsung pada 26-29 Februari ini diikuti para pengurus MUI, ulama, perwakilan ormas, hingga perwakilan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Pembukaan KUII berlangsung Rabu (26/2) malam di Novotel Bangka Hotel and Convention Center, Bangka Tengah. Pembukaan ini dihadiri langsung Wakil Presiden sekaligus Ketua MUI Pusat Ma’ruf Amin, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, serta para ulama dan cendikiawan muslim.
Wakil Ketua Umum DP MUI Muhyiddin Junaidi mengatakan kongres ini merupakan upaya memperdalam kontribusi ulama dan umat Islam untuk menjawab tantangan nyata Indonesia. Tantangan itu di berbagai bidang, mulai ekonomi, politik hingga budaya.
“Kami merasakan bahwa pada kali ini merupakan momentum yang terbaik bagi para ulama dan cendikiawan muslim untuk saling bermusyawarah guna mewujudkan sesuatu yang terbaik, bahan yang akan kita berikan kepada pemerintah,” ungkap Muhyiddin dalam sambutannya, Rabu (26/2).
Suasana di Acara Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
“Oleh karena itu tahun ini merupakan momentum bagi kita untuk mencari formula, yang bisa disepakati oleh semua orang,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan kongres ini, para ahli agama atau cendikiawan akan membicarakan berbagai topik, berikut membentuk tawaran-tawaran solusi yang akan disampaikan kepada pemerintah. Topik itu menyangkut pendidikan, ekonomi, budaya, hukum, dan sosial.
Adapun, pembahasannya akan dilakukan dalam bentuk focus group discussion, panel, serta dialog ulama/cendikiawan dari beragam latar lembaga atau organisasi. Ormas Islam yang terlibat di antaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Dewan Masjid Indonesia, dan lainnya.
Sekitar 800 peserta dari berbagai daerah yang mengikuti kongres lima tahunan tersebut.
Suasana di Acara Pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung. Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
Sejumlah tokoh nasional juga dijadwalkan mengisi seminar atau panel dalam KUII VII. Seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Fachrul Razi, Jusuf Kalla, Sandiaga Uno, Aburizal Bakrie, Ketum PBNU Said Aqil Siroj, hingga Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
ADVERTISEMENT
Pembahasan-pembahasan itu nantinya akan diwujudkan menjadi Deklarasi Bangka pada akhir kegiatan kongres.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa KUII VII diharapkan menjadi kanal pembentukan program-program perjuangan umat Islam di Indonesia, dalam kaitannya dengan pembangunan bangsa dan negara.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mendorong agar Kongres Umat Islam VII ini dapat merumuskan rekomendasi dan program yang solutif sifatnya,” tutur Maruf dalam sambutannya.
“Saya juga mengharapkan Kongres Umat Islam ini dapat menyusun strategi perjuangan umat Islam,” imbuhnya.