MUI Imbau Salat Gaib untuk Pasien Corona yang Meninggal

22 Maret 2020 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia terus bertambah dan kini mencapai 48 orang. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat untuk melakukan salat gaib bagi pasien corona yang wafat.
ADVERTISEMENT
"Seiring dengan belum terkendalinya penyebaran COVID-19 dan bertambahnya jumlah korban COVID-19, Komisi Fatwa MUI mengimbau umat Islam untuk melakukan qunut nazilah di setiap salat fardu (wajib) agar terhindar dari wabah dan berdoa agar wabah segera sirna," bunyi imbauan MUI dikutip Minggu (22/3)
MUI juga mengimbau salat gaib di rumah masing-masing, baik berjemaah maupun sendiri-sendiri bagi pasien corona yang meninggal.
"Pengurusan jenazah (tajhiz al-janaiz) mengikuti ketentuan fatwa MUI Nomor 14/2020, yaitu: Pengurusan jenazah terpapar COVID-19, terutama dalam memandikan dan mengkafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat."
Sementara untuk menyalatkan dan menguburkan kasus meninggal, dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan perkembangan pasien corona di Indonesia. Hingga Minggu (22/3), tercatat 514 orang yang dinyatakan positif corona. Sementara 48 orang meninggal dan 29 orang sembuh.
Juru bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tidak panik dengan virus ini. Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala corona.
"Kami menyadari bahwa semua ingin sehat enggak ingin kena penyakit ini. Kalau muncul gejala kita harap yang pertama tidak panik, konsul segera ke Faskes terdekat, dokter puskesmas, rumah, dokter di sana," kata Yuri.
"Kemudian dokter profesional menilai apakah ada indikasi yang kuat untuk kemudian kita lakukan swab untuk mencari kemungkinan terinfeksi virus dan seberapa berat dan harus dirujuk," tambahnya.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!