MUI Jabar Ingatkan Tak Ada Euforia Pembukaan Masjid di 15 Daerah saat New Normal

4 Juni 2020 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit TNI berjaga saat pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI berjaga saat pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
15 daerah di Jawa Barat yang berada di zona biru diizinkan menerapkan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Dalam penerapan new normal itu, nantinya masjid kembali di buka dan masyarakat dapat kembali beribadah berjemaah.
ADVERTISEMENT
Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menuturkan masyarakat di 15 daerah tersebut patut bersyukur. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat jangan menyikapinya dengan euforia berlebih.
"Tetapi kan harus diingat kan tidak berarti harus euforia ya, kan tetap dibatasi jadi kalau istilah Pak Gubernur kan adaptasi kebiasaan baru ya," kata Rafani ketika dikonfirmasi, Kamis (4/6).
Selain itu, Rafani mengingatkan agar pengelola masjid tetap menerapkan protokol kesehatan. Misalnya membatasi kapasitas, membuat tanda jarak antar saf, melakukan pembersihan rutin, menyediakan tempat cuci tangan, hingga menempatkan petugas untuk mengukur suhu tubuh.
Jamaah melaksanakan salat Jumat berjamaah di Masjid Agung Al Barkah, kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda
Lebih lanjut, MUI Jabar pun meminta agar khatib Salat Jumat menyampaikan khotbah yang tidak terlalu panjang. Jemaah yang berada di masjid pun diimbau langsung pulang ketika sudah selesai ibadah untuk menghindari kerumunan.
ADVERTISEMENT
"Kemudian kalau salat Jumat, Si Khatib itu jangan terlalu panjang khotbahnya. Imam juga jangan membaca surat-surat yang panjang, yang sedang ajalah, yang pendek," ujar Rafani.
"Kemudian kita anjurkan pengurus masjid bikin pengumuman yang sifatnya tata tertib gitu. Tata tertib masuk masjid dan salat, isinya yang tadi itu. Intinya itu, sudah dishare ke daerah juga," lanjut dia.
Sementara, terkait kegiatan keagamaan seperti pengajian dan tablig akbar, Rafani menilai tak perlu dulu dilakukan karena akan susah menerapkan protokol kesehatannya. Alangkah lebih baik, kata dia, menunggu kondisi hingga normal sepenuhnya.
"Ya, kalau kegiatan keagamaan model pengajian umum kemudian tablig akbar memang kita meminta supaya jangan dulu karena itu kan susah diaturnya," terang dia.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.