Bom bunuh diri, Polrestabes Medan

MUI soal Bom di Medan: Jangan Buru-buru Dikaitkan dengan Jihadis

14 November 2019 6:22 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11).  Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11). Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
ADVERTISEMENT
Sebuah bom meledak di Polrestabes Medan dan melukai enam orang, Rabu (13/11). Menurut Menkopolhukam Mahfud MD, aksi ini bisa dikategorikan sebagai teror jihadis.
ADVERTISEMENT
"Iya itu kan radikal kan ada tiga tingkatan ya satu menganggap orang lain musuh, kedua pengeboman gitu teror. Lalu ketiga ada wacana tentang ideologi. Nah ini sudah masuk yang kedua ini, teror, jihadis namanya kalau dalam bahasa populer," ujar Mahfud saat ditemui di SICC Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11).
Namun, pendapat Mahfud itu ditentang oleh MUI. Menurut Sekjen MUI Anwar Abbas, seharusnya Mahfud tidak terlalu cepat menyebut aksi tersebut sebagai jihadis.
"Pak Mahfud ini terlalu cepat menyebut jihadis. Pilihan diksinya terlalu cepat dan menimbulkan kontroversi. Kalau disebut jihadis, itu pasti orang Islam yang tertuduh," kata Anwar kepada kumparan, Kamis (14/11).
"Kalau ada orang Islam yang melakukan teror, satu orang, ya jangan semua orang Islam yang kena," tegasnya.
Sekjen MUI Anwar Abbas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Anwar lalu memberikan contoh insiden penembakan yang menewaskan sekitar 50 orang dan melukai 20 orang lainnya di Masjid Christcurch awal 2019 ini. Menurutnya, meski pelaku penembakan adalah orang Kristen, namun insiden itu tidak pernah dihubung-hubungkan dengan agama pelaku.
ADVERTISEMENT
"Di insiden Christcurch itu, kita tidak pernah menghubungkannya dengan orang Kristen, tidak pernah menghubungkan dengan simbol Kristen, padahal pelakunya orang Kristen dan puluhan orang Islam tewas gara-gara dia. Jadi diksinya coba yang lain, sehingga yang kena imbasnya hanya si pelaku saja," ucap Anwar.
Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11 Foto: AFP/ATAR
Anwar menjelaskan, kata 'jihad' sebenarnya adalah artinya adalah 'bersungguh-sungguh'. Kata ini bisa digunakan dalam berbagai hal, tidak melulu disangkut pautkan dengan tindakan terorisme.
"Jadi bisa dalam (konteks) bekerja atau melawan musuh, dalam perang. Nah misalnya, kalau ada negara maju menyudutkan kita dan kita lawan, itu namanya jihad. Masa orang bersungguh-sungguh melawan kita, tapi kita tidak," pungkasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten