Muncul Klaster Baru, Kasus Positif Corona di Semarang Naik Jadi 132 Orang

2 Juni 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat tes swab COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Jumlah penderita COVID-19 di Kota Semarang terus meningkat sejak Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) kembali diterapkan. Bahkan, muncul klaster baru selain pasar yakni klaster perbankan dan rusunawa.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan berdasarkan evaluasi PKM telah ditemukan klaster baru dari pasar yakni Pasar Prembaen, Pasar Jati-Banyumanik, dan Pasar Karimata atau Pasar Burung.
“Selain itu kita menemukan ada di Rusunawa Kaligawe juga begitu, sudah kita lakukan upaya tracking. Serta ada lagi klaster di salah satu perbankan, satu keluarganya terkena COVID-19,” kata pria yang akrab disapa Hendi, Selasa (2/6).
Hendi tak menjelaskan secara detail terkait klaster perbankan. Hanya saja, dari lonjakan kasus ini pihaknya akan memperbanyak pengambilan uji swab secara acak.
“Kami pastikan setelah ini lebih banyak swab daripada rapidnya. Kita ini sudah belanja reagen sudah cukup banyak, setelah ini masuk ke tempat-tempat yang potensi penyebarannya banyak kita akan lakukan swab secara acak,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Hendi juga tak merinci berapa jumlah orang yang dinyatakan positif di klaster baru tersebut. Namun dia memastikan dari klaster tersebut terdapat jumlah kasus positif virus corona yang cukup banyak.
“Kalau yang sudah saya sampaikan sudah pasti positif, dan itu bukan dari hasil rapid. Itu misalnya rapid reaktif, mereka pasti dilakukan swab ada yang kemudian positif dan tidak. Yang saya sampaikan tadi, klaster-klaster yang memang ada penderita positif berdasarkan hasil swab,” ucap Hendi.
Hendi mengimbau masyarakat Semarang sadar penyebaran virus corona dari Orang Tanpa Gejala. Masyarakat harus taat aturan dan meminta tim patroli lebih gencar lagi mengontrol keramaian.
“Harapan saya kepada masyarakat, mari kita sekali lagi untuk bisa mendisiplinkan diri kita. COVID-19 ini dibeberapa tubuh manusia memang seakan-akan tidak ada gejalanya," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau kita kemudian berdisiplin maka harapannya, tidak hanya untuk diri kita, tapi juga lingkungan kita, mudah-mudahan mereka tidak tertular COVID-19,” pungkas Hendi.
Sejauh ini, jumlah pasien positif COVID-19 di Semarang mencapai 133 orang. Rinciannya, 129 orang dalam perawatan dan 4 lainnya sudah menunjukkan perbaikan klinis.
Jumlah ini melonjak drastis dari tanggal 24 Mei yang menyisakan 47 pasien positif COVID-19 dan terus meningkat seiring digalakkannya tes massal dan acak di tempat-tempat potensi keramaian Kota Semarang.
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!