Musim Kemarau Akan Menyapa Jakarta hingga Jateng Mulai Mei

15 Maret 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lalu lintas jalan raya saat hujan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lalu lintas jalan raya saat hujan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan awal kemarau di sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mundur.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkap 40 persen dari ZOM atau Zona Wilayah di Indonesia, akan mundur awal musim kemaraunya.
"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring aktifnya Monsun Australia pada April 2024 yang akan dimulai dari wilayah NTT, NTB, dan Bali, lalu wilayah Jawa. Kemudian mendominasi hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2024," jelas Dwikorita dalam jumpa pers, Jumat (15/3).
Dwikorita menjelaskan, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya, 30 tahun terakhir periode 1991 hingga 2020, maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi akan mundur sebanyak 40 persen dari ZOM.
Menurutnya, ada 282 zona musim (ZOM) atau sekitar 40 persen dari total 699 ZOM yang mengalami musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya.
ADVERTISEMENT
"Dari total 699 ZOM yang ada di Indonesia, sebanyak 90 ZOM atau 13 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2024 yaitu di sebagian Bali, NTB, NTT, pesisir utara dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat (pesisir utara Jawa), dan bagian pesisir Jawa Timur," jelas dia.
"Sebanyak 133 ZOM atau 19 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024, yang meliputi wilayah Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua, dan Papua Selatan," beber dia.
Sedang 167 ZOM atau 24 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni.
"Meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, sebagian besar Jabar, sebagian Kalbar, sebagian kecil Kaltim, sebagian Sulsel, sebagian Sultra, Maluku bagian Kep Aru dan Tanimbar," tutupnya.
ADVERTISEMENT