Nadiem: 15 Ribu Mahasiswa Telah Terjun sebagai Relawan COVID-19

28 Oktober 2020 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan sambutan pada pelantikan rektor UI di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan sambutan pada pelantikan rektor UI di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menggerakkan RECON (Relawan COVID-19 Nasional) yang melibatkan unsur mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk membantu penanggulangan virus corona. Program ini merupakan edukasi protokol kesehatan yang dilakukan mahasiswa serta dilakukan secara daring dan luring.
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan, program RECON ini sudah diikuti setidaknya 15 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia.
"Sejak April, tak kurang 15 ribu mahasiswa terjun sebagai relawan untuk memitigasi pandemi lewat program RECON, relawan COVID nasional. Inisiatif bergotong royong juga ditunjukkan oleh ribuan mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar perintis, di mana mereka membantu pembelajaran murid-murid SD, serta KKN tematik yang telah berjalan sejak Juni 2020," jelas Nadiem dalam peluncuran buku 'KKN Tematik COVID-19' secara virtual, Rabu (28/10).
Menurut Nadiem, lewat RECON, mahasiswa bisa menjadi agen perubahan dan penggerak Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) selama masa pandemi COVID-19.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri rapat kerja dengan komisi X di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Ia mengapresiasi para mahasiswa yang sudah mau menjadi garda terdepan membantu pencegahan COVID-19 di lingkungan sekitarnya. Sehingga, diharapkan bisa meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Saya apresiasi semangat perguruan tinggi yang melakukan pengabdian dengan karya nyata, tak sekadar wacana. Saya juga bangga kerelawanan mahasiswa, kalian contoh generasi unggul harapan bangsa, anak muda motor perubahan ke lebih baik dan kemajuan Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengakui pandemi corona telah membuat semua kementerian dan lembaga, termasuk institusi pendidikan, mengubah pola kerjanya dan dituntut terus mencari inovasi.
Bahkan, kini para mahasiswa dan dosen bisa menghasilkan karya-karya yang dapat membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.
"Sejak pembelajaran jarak jauh diimplementasikan di perguruan tinggi guna mencegah COVID-19, kegiatan perkuliahan terus berinovasi. Di samping PJJ secara daring, mahasiswa dan dosen tetap aktif penelitian untuk mengatasi COVID-19, sungguh luar biasa. Betapa harunya bangsa para kegigihan mahasiswa dan dosen dalam aksi nyata saling membantu," tutur Nadiem.
ADVERTISEMENT
"Berbagai produk telah dihasilkan oleh para dosen dan mahasiswa, baik rapid tes RI-GHA yang diproduksi massal, robot Nurse untuk bantu pasien COVID-19 di RS pendidikan, dan berbagai ventilator hasil pengembangan perguruan tinggi juga telah diproduksi," pungkasnya.