Nadiem: Program Organisasi Penggerak Harus Maju, yang Sudah Lolos Tetap Semangat

30 Juli 2020 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri Rapat kerja komisi X DPR RI, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri Rapat kerja komisi X DPR RI, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim memastikan akan terus melanjutkan Program Organisasi Penggerak (POP), meski sebelumnya menuai polemik yang berujung mundurnya LP Ma'arif Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan PGRI.
ADVERTISEMENT
Menurut Nadiem, organisasi lain yang telah lolos dalam program ini tetap bersemangat melanjutkannya. Kemendikbud juga ingin belajar dari pergerakan pendidikan yang ada di tengah masyarakat selama ini.
"Yang sudah pasti program ini ke depan harus maju, karena begitu banyak semangat yang sudah lolos di program ini," kata Nadiem di Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/7).
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Untuk memastikan Program Organisasi Penggerak tetap berlanjut dengan lebih transparan, Nadiem akan melibatkan pihak eksternal untuk mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap sistem POP. Pihak yang dilibatkan mulai dari KPK hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Nadiem menuturkan, Kemendikbud juga akan melakukan verifikasi terhadap efektivitas Program Organisasi Penggerak di tengah pandemi virus corona.
Organisasi Yang Lolos Akan Terus Dievaluasi
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal program, Nadiem menyebut organisasi-organisasi yang sudah lolos akan diverifikasi ulang. Hal ini untuk memastikan organisasi mereka benar-benar kredibel dan berintegritas tinggi, serta memiliki nilai-nilai yang baik.
"Setelah itu, kami akan mengevaluasi di akhir 4 pekan itu. Kami akan mengevaluasi dan memberi jaminan apakah perlu timing-nya ditunda atau tidak, atau kita masih jalan atau tidak," ujar Nadiem.
Meski begitu, ia masih mengharapkan dukungan LP Ma'arif Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan PGRI yang sempat mundur agar mau bergabung lagi dengan POP.
"Harapan besar kami bahwa organisasi, seperti Muhammadiyah, NU, PGRI bisa mendukung program ini. Dan membimbing kita, memberi masukan-masukan bagaimana untuk menyempurnakan programnya ke depan," ucap dia.
"Jadi, insyaallah dengan itu kita akan bisa bersatu lagi, dan menjadikan mimpi kita untuk anak penerus bangsa, satu realita," tutup Nadiem.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ketiga organisasi tersebut menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kemendikbud, karena kriteria pemilihan dan penetapan peserta yang lolos program dinilai tak jelas dan tak transparan.
Termasuk dengan munculnya perusahaan besar seperti Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation yang juga lolos program ini. Meski, diakui kedua yayasan itu tak akan menerima dana hibah dari pemerintah.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona