news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nadiem Selip Lidah Sebut DIY dalam Sambutan Milad ke-107 Muhammadiyah

18 November 2019 22:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim saat memberi sambutan dalam Milad ke-107 Muhammadiyah di UMY, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim saat memberi sambutan dalam Milad ke-107 Muhammadiyah di UMY, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, menghadiri Milad ke-107 Muhammadiyah di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/11). Dalam acara tersebut Nadiem juga naik ke atas panggung untuk memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Namun ada hal unik ketika menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini memberikan sambutannya. Alih-alih mengucapkan Daerah Istimewa Yogyakarta, Nadiem justru selip lidah mengucapkan 'Daerah Indonesia Yogyakarta'.
“Yang terhormat Ketua Umum PP Muhamadiyah Profesor DR Haedar Nasir beserta ibu, Gubernur Daerah Indonesia Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bapak Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Dr H Muhadjir Efendy beserta ibu, Bapak Jenderal Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan periode 2014-2019,” ujar dia.
Sontak sejumlah peserta milad tertawa, meski tak semua. Nadiem tampak belum sadar dirinya selip lidah, hingga untuk kedua kalinya dia selip lidah. Di saat itulah Nadiem sadar dan meralat ucapannya
“Dan yang kami hormati forkopimda daerah Indonesia, eh, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan yang saya cintai para mahasiswa-mahasiswa dan pemuda pemudi Indonesia,” kata Nadiem.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya itu, Nadiem sangat senang dan bersyukur bisa hadir dalam acara Milad Muhammadiyah. Dia mengaku bisa melihat dan merasakan langsung perjuangan KH Ahmad Dahlan 107 tahun lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bersiap mengikuti rapat di Gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
“Kita ketahui, bersama bahwa semangat dakwah mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditanamkan KH Ahmad Dahlan 1 abad yang lalu telah memberikan angin perubahan bagi bangsa indonesia yg merdeka, maju, dan terdidik,” ujar dia.
Menurutnya, gerakan Muhammadiyah bercirikan semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
“Menampilkan ajaran Islam bukan sekedar agama yang bersifat pribadi dan statis. Tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Saat ini gerakan Muhammadiyah tidak hanya berkontribusi dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, namun juga memiliki amal usaha yang bergerak di bidang kesehatan dan sosial,” kata Nadiem.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Nadiem mengatakan banyak pemimpin yang berbicara impian, namun Muhamadiyah menunjukkannya dengan kelakuan dan tindakan yang nyata.
“Banyak sekali pemimpin-pemimpin yang hanya berbicara mengenai berbagai macam impian dan berbagai acara misi, tapi Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa dengan kelakuan, tindakan, yang real dia berhasil menciptakn bakti sosial,” kata Nadiem.
Pendiri Gojek ini salut Muhammadiyah dan mengapresisasi perjuangan warga Muhammadiyah dalam melakukan upaya pembaharuan dalam kehidupan masyarakat.
“Khususnya dengan penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik. Yang Ibu (Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah) laksanakan dengan adanya 20 ribu PAUD,” kata dia.
Milad Muhammadiyah kali ini dihadiri oleh puluhan ribu kader Muhammadiyah dari berbagai daerah. Selain Nadiem turut hadir pula Menko PMK Muhadjir Efendy, Mantan Menhan Jenderal (purn) TNI Ryamizard Ryacidu, hingga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
ADVERTISEMENT
Milad Muhammadiyah kali ini dihadiri oleh puluhan ribu kader Muhammadiyah dari berbagai daerah. Selain Nadiem turut hadir pula Menko PMK Muhadjir Efendy, Mantan Menhan Jenderal (purn) TNI Ryamizard Ryacidu, hingga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.