Nadiem: Vaksinasi Mengejar PTM, Bukan PTM yang Kejar Vaksinasi
ADVERTISEMENT
Pembelajaran tatap muka (PTM ) terbatas sudah mulai dilaksanakan di berbagai sekolah di Indonesia. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengaku sangat bahagia PTM sudah dilaksanakan di banyak daerah.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ia tetap mengajak sekolah yang berada di wilayah PPKM Level 1-3 untuk segera membuka PTM terbatas. Sebab jika sekolah tidak dibuka untuk PTM terbatas, baik siswa, guru, dan tenaga pendidikan tidak akan berlatih beraktivitas dengan protokol kesehatan ketat.
Nadiem menegaskan vaksinasi bukan menjadi kriteria untuk PTM terbatas. Namun bagi sekolah yang guru dan tenaga pendidik sudah divaksin dua dosis, wajib untuk melaksanakan PTM terbatas.
"Vaksinasi bukan kriteria tatap muka, tapi kalau sekolah sudah lengkap divaksinasi, dia wajib mengerjakan PTM. Jadi sekali lagi vaksinasi yang mengejar PTM, bukan PTM yang mengejar vaksinasi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan PTM terbatas penting dilakukan karena rupanya pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak optimal. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah yang sulit mengakses internet.
"Menurut informasi yang kita peroleh, memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah, kan, mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar," kata Ma'ruf.
Karena itu, Ma'ruf meminta vaksinasi di kalangan guru, tenaga pendidik, dan murid di atas usia 12 tahun terus diprioritaskan.
"Karena itu pembelajaran tatap muka itu target yang ingin kita percepat. Maka vaksinasi di kalangan pelajar, guru-guru jadi sesuatu yang harus diprioritaskan," pungkasnya.