Nani Terdakwa Sate Sianida Bantul ke Aiptu Tomi: Mulut Manismu Berbisa

21 Oktober 2021 15:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa sate sianida maut Bantul, Nani Aprilliani Nurjaman (25) (jilbab hitam) menjalani sidang di PN Bantul secara daring dari Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa sate sianida maut Bantul, Nani Aprilliani Nurjaman (25) (jilbab hitam) menjalani sidang di PN Bantul secara daring dari Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sidang lanjutan kasus sate sianida Bantul yang menewaskan Naba Faiz (10) anak driver ojol kembali bergulir di ruang sidang 1 Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Kamis (21/10).
ADVERTISEMENT
Terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) menjalani sidang secara daring dari Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul seperti sidang sebelumnya.
Dipimpin Hakim Ketua Aminuddin, agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan saksi dari jaksa penuntut umum. Salah seorang saksi yang dihadirkan adalah Aiptu Y Tomi Astanto, anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta yang awalnya jadi target racun sianida di sate yang dikirim Nani.
Dalam sidang itu, hakim memberikan kesempatan bagi Nani untuk memberikan pesan kepada Tomi.
"Terima kasih untuk tahun-tahun yang sudah kita lalui bersama-sama. Dalam penuh cinta, penuh kasih sayangmu yang luar biasa dan perhatian luar biasa. Terima kasih banyak saudara Yohanes Tomi Astanto," kata Nani sembari menahan isak tangis.
Kata manis Nani itu kemudian berubah menjadi ungkapan kekecewaan. Seperti diketahui sebelumnya, alasan Nani meracun Tomi adalah untuk memberikan pelajaran karena dia merasa ditinggal nikah.
Aiptu Y Tomi Astanto, anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta menjadi saksi dalam sidang kasus sate sianida dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman (25) di PN Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Hingga saatnya kini saya menyadari bahwa semua itu... Terima kasih kasih tahun-tahun bersama yang penuh cinta, cintamu yang luar biasa terhadap saya ternyata di balik itu semua kamu kebohongan luar biasa. Mulut manismu berbisa," kata Nani.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, saat ditanya Hakim, Nani mengaku masih berpacaran dengan Tomi sampai 2021 awal. Namun, Nani membenarkan keterangan Tomi bahwa mereka tidak pernah tinggal bersama.
"Sampai 2021 awal," kata Nani.
"Tidak pernah (tinggal bersama). Saya pernah diajak bertemu dengan pak RT (di Cepokojajar, Piyungan, Bantul) tapi maksud kami berdua, saudara Tomi bertamu. Kalau untuk tinggal tidak, untuk bertamu. Tomi ini ngakunya calon saya, tapi bukan menikah. Tinggal satu rumah tidak," jelas Nani.
Saat disinggung soal pernyataan Tomi bahwa tidak pernah ada janji untuk menikah. Nani pun menjawab, bahwa Tomi selalu bilang cinta.
"Cuma bilang cinta-cinta. Setiap saya tanya," katanya.
Akan tetapi perbincangan soal menikah sempat terjadi saat mereka awal berpacaran tahun 2017 silam.
ADVERTISEMENT
"Itu (membahas) awal-awal 2017. Di awal," kata Nani.
"Berikutnya nggak lagi?," tanya hakim.
"Nggak lagi. Cinta cinta cinta, saya juga cinta," ujar Nani.
"Keterangan Tomi mana yang salah?," lanjut hakim.
"Yang salah yang berpacaran. Benar (pacaran) tapi tahunnya," kata Nani.
"Masalah janji nikah nggak ada?" tanya hakim kembali.
"Cuma cinta cinta. Dari awal sudah mengatakan mau nikah. Saat saya tagih janji alasannya beda agama lagi. 'Tunggu dulu lah karena kamu masih labil'," beber Nani.
Dalam kesempatan itu, Nani mengatakan tidak tahu membeli sianida. Dia nekat akan mengirimkan paket sate sianida karena sakit hati ditinggal menikah Tomi.
"Betul yang mulia (karena sakit hati). Betul untuk Tomi," ujar Nani.
"Cinta cinta cinta bohong. Itulah laki-laki, Yang Mulia," lanjut Nani.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam persidangan Tomi menjelaskan mengenal Nani sejak 2015 silam. Kemudian keduanya akrab di tahun 2017 dan sempat berpacaran.
"Kalau saya kenal pertama tahun 2015 sebagai teman biasa. Mulai dekat tahun 2017 awal. Jalan bareng," kata Tomi.
"Dalam arti pacaran?," tanya hakim.
"Iya," jawab Tomi
Tomi menjelaskan, kemudian pada September 2017 dia menikah dengan istrinya yang sekarang. Setelah itu dia mulai menjauh dari Nani, meski masih sempat bertemu untuk makan. Meski saat itu diakui juga belum ada kata putus.
"Ketemu, (dia) ajak makan. Kalau pacaran sudah tidak. Teman biasa," katanya.
Dalam persidangan itu, Tomi mengungkapkan terakhir kali dia berkomunikasi dengan Nani, Februari 2021. Saat itu Nani mengajak Tomi untuk makan tetapi Tomi menolak karena sedang bekerja.
ADVERTISEMENT
"Komunikasi saja, tidak ketemu. (Nani) mau ngajak makan tapi saya kerja," ujarnya.
Setelah Tomi menikah, Nani memang masih kerap mengajak bertemu tapi Tomi kerap menolak. Setiap menelepon, Nani selalu mengutarakan keinginan bertemu.
"Sempat (Nani bilang saya) susah ditemui. (Nani) marah. Ketemu makan aja nggak mau. Emosi (Nani)," ujar Tomi.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews