Nasaruddin Umar: Libatkan Ulama Bicara Perencanaan Pembangunan

21 Mei 2023 22:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dalam acara Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (21/5).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dalam acara Konferensi Internasional Agama, Perdamaian dan Peradaban di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (21/5). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia menyelenggarakan Konferensi Internasional tentang agama, perdamaian, dan peradaban di Hotel Sultan, Jakarta, mulai tanggal 21-23 Mei 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, meminta kepada pemerintah agar tidak hanya melibatkan ulama dalam membicarakan akibat, tapi juga libatkan ulama dalam merencanakan pembangunan.
"Ini juga kita perlu perkenalkan kepada pemerintah kita juga, jangan hanya orang-orang yang beriman atau jangan hanya tokoh-tokoh agama Itu diminta untuk membicarakan akibat, menyelesaikan akibat, tetapi tidak pernah dilibatkan dalam membicarakan sebab yang menyebabkan akibat itu muncul," kata Nasaruddin.
Nasaruddin menilai, saat ini, ulama lebih sering diajak berbicara dalam ranah Kementerian Sosial. Tetapi, tidak pernah diajak berbicara soal perencanaan pembangunan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Foto: Instagram @nasaruddin_umar
"Mana ada ulama dilibatkan dalam perencanaan pembangunan. Ulama di Indonesia kita lebih banyak diminta itu untuk berbicara di Kementerian Sosial, membicarakan akibat tapi tidak pernah diajak berbicara di Bappenas di hulunya yang menyebabkan akibat itu muncul," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, dia meminta kepada pemerintah agar pemimpin dan para ulama duduk bersama untuk Indonesia yang lebih maju.
"Jadi kalau kita ingin maju, ulama dan umara itu harus duduk mulai dari hulu hingga ke hilir," tandas dia.
Ketua Panitia Pelaksana, Safira Machrusah, mengatakan, Wakil Presiden Prof KH Ma’ruf Amin dijadwalkan akan menyampaikan pidato dalam acara Konferensi Internasional tentang agama, perdamaian, dan peradaban sebelum sesi pleno pada Senin (22/5). Dilanjut dengan pidato Sheikh Abdurrahman Khayyat, Wakil Rabithah Alam Islami untuk Asia Tenggara.
"Setelah sesi Pleno dan paralel berakhir, acara akan menghasilkan “Deklarasi Jakarta”. Konferensi Internasional rencananya akan ditutup Bapak Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Republik Indonesia," kata Safira