NasDem: Berkah Anies Capres, Elektabilitas Kami Ikut Naik di Survei

3 Januari 2023 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor DPP partai NasDem. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor DPP partai NasDem. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP NasDem, Effendy Choirie, bersyukur partainya ikut mendapatkan efek ekor jas dari Anies Baswedan yang mereka deklarasikan sebagai capres. Menurutnya, elektabilitas NasDem terus meningkat di berbagai rilis survei setelah mendeklarasikan Anies.
ADVERTISEMENT
"Kita juga harus bersyukur bahwa dengan ada salah satu berkah pencalonan Anies sebagai capres, itu ada kenaikan dari yang sebelumnya 4% atau 3%, itu kok sekarang naik jadi 6%. Hasil riset [survei] itu 6 sekian persen. Itu kita syukuri meski pilpres bukan andalan utama untuk menaikkan suara NasDem," kata Effendy di rilis survei Indo Riset secara daring, Selasa (3/1).
Ia lalu mengenang saat partainya mendukung Jokowi di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Di Pilpres 2014, NasDem mendapat 6,74% di Pilpres 2014 dan 9,05% di Pilpres 2019.
"Tapi kita berharapnya itu ya hasilnya [ikut naik] tentu saja ada. Tapi kita tetap fokus mengandalkan caleg dan partai untuk bekerja. Meski partai ini baru, tapi semangatnya luar biasa," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis survei tersebut, NasDem mendapatkan elektabilitas 6,5%. Menurut Effendy, hasil tersebut bukanlah angka final dan masih bisa berubah di hari pemilu nanti.
"Semuanya akan berubah. Semuanya akan tetap terbuka tetap dari survei, yang mungkin PDIP sekarang 26% kadang 31%, NasDem dari 6% mudah-mudahan di pemilu yang akan datang bisa naik dua kali lipat atau tiga kali lipat," tutup Effendy.
NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada Oktober 2022 silam. Pemilihan Anies itu menuai kritik dari partai koalisi pemerintah lainnya karena sosok Anies dianggap sebagai "antitesa" Jokowi.