NasDem Ingin Publik Terlibat Beri Masukan soal Pelaksanaan Pilkada

23 November 2019 21:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan pidato pada penutupan Kongres II Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan pidato pada penutupan Kongres II Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Wacana pilkada kembali ke DPRD mencuat saat Mendagri Tito Karnavian melontarkan keinginan untuk mengevaluasi pilkada langsung. Tito menilai, pilkada langsung menimbulkan banyak dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pilkada langsung juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan rawan korupsi. Melihat fakta soal pilkada langsung tersebut, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendukung adanya pembahasan terkait pelaksanaan sistem pilkada tersebut.
Namun, pembahasan itu harus mendengar aspirasi dari publik. Ia mengaku, partainya terbuka terhadap seluruh opsi, apakah pilkada tetap diselenggarakan secara langsung atau tidak.
“Kalau memang diskursus memang mengarah ke arah itu kenapa tidak? Tetapi artinya tidak ada misalnya blocking harus mempertahankan model Pilkada yang seperti ini secara absolut hidup mati tidak, bagi Nasdem tidak begitu,” ujar Paloh di JX International, Surabaya, Sabtu (23/11).
“Atau harus memaksakan sebaliknya pilkada yang seperti ini harus berubah, menjadi pilkada yang langsung dipilih oleh DPR, tidak juga begitu,” imbuhnya.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Paloh mengatakan, publik penting untuk dilibatkan, apalagi dalam memberi masukan, membahas sistem pilkada yang diterapkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Nah bagaimana ini kita kembangkan sebagi sebuah diskursus yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, seluruh elemen masyarakat, barangkali di warung kopilah, di tempat-tempat mana di pabrik, terjadi diskusi ke arah ini," kata Paloh.
"Saya pikir ini bagus untuk membangun peran partisipasi publik yang lebih terlibat, dalam perubahan yang cukup strategis bagi seluruh tatanan kehidupan kebangsaan kita. Termasuk masalah-masalah pilkada pemilu dan sebagainya,” lanjut dia.
Paloh mengaku, NasDem bakal mengikuti konsensus publik terkait wacana tersebut. Pihaknya tak bakal melangkah tanpa mendengar aspirasi masyarakat.
“Kalau memang suara masyarakat ke arah sana, ini gak boleh hanya karena NasDem sok tahu (terus) dia mau memaksakan dirinya sendiri, dirinya yang paling merasa benar, itu salah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT