NasDem: Kapolri Baru Harus Bisa Jawab Radikalisme, Intoleransi, dan COVID-19

Bendahara Umum NasDem Ahmad Ali. Foto: Twitter/ @halomatali

Tinggal hitungan hari, Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Azis akan dipilih Presiden Jokowi. Surat Presiden (surpres) penunjukan Kapolri dikabarkan akan diberikan ke Senayan, Rabu 13 Januari 2021.

Anggota Komisi Hukum DPR F-NasDem, Ahmad M Ali, membeberkan ada sejumlah tantangan untuk Kapolri baru.

"Siapa pun Kapolri ke depan harus mampu menjawab persoalan-persoalan yang sedang dihadapi bangsa hari ini, masalah radikalisme, intoleransi, dan tentunya masalah COVID-19, ini tentu perlu keterlibatan kepolisian untuk melakukan pengawasan," kata Ali, saat dimintai tanggapan, Selasa (12/1).

"Artinya tugas-tugas besar ini yang menanti bagi Kapolri yang akan ditunjuk Presiden," imbuh Ali.

Soal nama yang menguat yaitu Komjen Listyo Sigit Prabowo, Ali enggan berkomentar, sebab ia berpandangan sejauh ini belum ada informasi resmi dari istana terkait penunjukan Kapolri baru.

"Kita tunggu saja siapa yang diusulkan oleh presiden ke DPR baru dikomentari. Siapa sosok yang pas, saya pikir Pak Presiden yang tahu tentang kebutuhan kepolisian hari ini," tutur Waketum DPP NasDem itu.

Lebih lanjut, menurut Ali, anggota DPR tak perlu berkomentar karena belum ada surpres resmi ke Senayan. Apalagi, sebenarnya Komisi III memiliki kewenangan yaitu menerima atau menolak calon Kapolri.

"Hari ini menurut saya, ndak usah berspekulasi. Karena ada kewenangannya kan di situ ketika nanti diserahkan kalau memang jadi besok insyaallah diserahkan, terus nanti DPR kan punya hak untuk setuju atau tidak setuju," pungkas Ali.

Berdasarkan sumber kumparan di lingkungan Istana, nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo adalah calon tunggal yang ditunjuk Presiden. Sejumlah anggota Komisi III DPR juga mengaku mendapat informasi yang sama.