NasDem: Konvensi Capres 2024 Digelar Setelah Koalisi Terbentuk

14 Oktober 2021 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum NasDem Surya Paloh memberikan pidato dalam acara Rakorsus se-Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (26/1/2020). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum NasDem Surya Paloh memberikan pidato dalam acara Rakorsus se-Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (26/1/2020). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pilpres 2024 masih lama, namun sejumlah partai sudah ancang-ancang menatap 3 tahun lagi mulai sekarang. Partai NasDem, sebagaimana amanat Kongres, akan segera menggelar Konvensi Capres di 2022.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengatakan tidak ingin konvensi yang digelar hanya untuk pencitraan atau peningkatan elektabilitas saja. Ia menyebut Ketum NasDem Surya Paloh menginginkan melakukan konvensi dengan syarat bahwa partai sudah memiliki mitra koalisi.
"Konvensi adalah ajang mencari pemimpin negeri ini, kader terbaik yang dimiliki bangsa ini. Maka prasyarat itu [koalisi] harus terpenuhi," kata Ali kepada wartawan, Kamis (14/10).
Ali menjelaskan yang diberikan amanat penuh untuk menentukan arah koalisi adalah Surya Paloh. Karena Paloh sebagai Ketua Umum yang punya kewenangan dan otoritas menentukan koalisi yang akan dijalani.
Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad M Ali. Foto: NasDem
Nantinya sifat konvensi adalah menyiapkan panggung. Sehingga ketika koalisi terbentuk, bukan lagi konvensi Partai NasDem melainkan konvensi koalisi.
Ali memprediksi konvensi akan lebih menarik kalau sudah memenuhi syarat pencapresan. Banyak tokoh bangsa dan anak negeri yang punya komitmen dan integritas melihat Indonesia lebih baik ke depan, tapi kemudian terkendala karena tidak memiliki partai politik.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, kendala ini harus difasilitasi oleh NasDem, sehingga orang-orang yang potensial dan mempunyai mimpi untuk membangun negeri ini memperoleh kesempatan, dan tidak dimonopoli oleh kader parpol saja.
"Budayawan, akademisi, aktivis, silakan saja. Kita tidak bisa mengeklaim bahwa hanya orang partai yang terbaik atau berhak membangun negeri ini. Semua anak negeri punya hak yang sama membangun negeri ini," ujarnya.
Terkait kriteria koalisi, Ali menekankan yang umum adalah ideologi. Menurutnya, secara ideologi semua partai di Indonesia sama. Yang terpenting adalah partai politik yang memiliki komitmen menjadikan Indonesia yang lebih baik.
"Itu bukan bentuk lisan atau retorika, tapi dalam kehidupan sehari-hari, kan, kita bisa deteksi mana partai politik yang punya arah sama dengan Partai NasDem," pungkas Ali.
ADVERTISEMENT
Pada Pemilu 2019, Partai NasDem meraih 9,05% atau 12.661.792 suara. NasDem membutuhkan satu hingga dua partai untuk memenuhi syarat presidential threshold sebesar 20% parlemen atau 25% perolehan suara.