NasDem soal Bamsoet Sebut Tak Butuh Oposisi: Fatsun Demokrasi Check & Balance

15 April 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, yang menyebut, tidak perlu lagi ada oposisi di pemerintahan ke depan.
ADVERTISEMENT
Willy mengatakan, dalam demokrasi harus ada check and balances.
"Fatsun demokrasi itu adalah check and balance. Memang oposisi secara leterlek itu cuma kita kenal dalam sistem parlemetary yang kita kenal adalah partnership lawan di dalam berkontestasi kawan dalam berdemokrasi. Itu yang harus kita lihat," kata Willy kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (15/4).
Willy menegaskan, demokrasi yang sehat adalah yang di dalamnya terdapat proses check and balancesnya yang berjalan.
"Jadi demokrasi akan sehat ketika ada yang kemudian cek and balance itu sendiri. Tentu itu harus kita sama-sama ketahui," ucapnya.
Lebih jauh, Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan, rekonsiliasi bukan berarti bagi-bagi kursi dan bagi-bagi jabatan. Ia mengatakan, rekonsiliasi itu adalah sebuah proses.
ADVERTISEMENT
"Yang kita lakukan dalam 3 layer, low layer, middle layer, high layer, dengan silaturahmi satu sama lainnya itu menunjukkan silaturahmi antara high level untuk memberikan kabar "hei kami baik-baik saja", nah tapi kita jarang sekali membangun sebuah proyek rekonsiliasi di level middle dan di lever low," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, rekonsiliasi menjadi momentum pas setelah Mahkamah Konstitusi membacakan putusan sidang gugatan hasil Pilpres 2024. MK diagendakan membacakan putusan pada 22 April.
"Ini yang ditunggu pasca tanggal 22 (April) nanti, maklumat Mahkamah Konstitusi nanti adalah rekonsiliasi," ujar Bamsoet kepada wartawan di rumah dinas Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra III nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
"Tadi kita sudah lihat ada Pak Arsjad datang ke sini, sedangkan tadi sore bertemu dengan Pak Rosan. Pertemuan antara tim pemenangan pilpres Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu adalah suatu hal yang baik," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bamsoet tidak ingin ke depan ada gesekan politik. Bahkan ia menyebut Indonesia tidak memerlukan oposisi.
"Diharapkan ke depan tak ada lagi gesekan-gesekan. Makanya kalau perlu, kita tak butuh oposisi, kita butuh gotong-royong, kita butuh demokrasi gotong-royong dan gak dibutuhkan lagi oposisi. Dan saya mendukung jika Pak Prabowo merangkul semua parpol untuk bersatu membangun bangsa ini ke depan," ucap Bamsoet.