Nasib Hewan Peliharaan di Wuhan yang Ditinggal Pemiliknya Imbas Corona

3 Februari 2020 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalalanan di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalalanan di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/Hector RETAMAL
ADVERTISEMENT
Wuhan berubah menjadi kota hantu setelah virus corona menyebar. Tak sedikit penduduk yang meninggalkan kota berpenduduk 11 juta orang itu sejak virus corona merebak awal Desember 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini berimbas pada keberlangsungan hidup hewan peliharaan yang ditinggal pemiliknya. Nasib nahas kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya ini menjadi perhatian seorang pria dengan nama samaran Lao Mao (43) dan kelompok pecinta hewan.
Lao enggan menyebut nama aslinya karena tak ingin keluarganya tahu dia pergi dari rumah demi menyelamatkan hewan peliharaan di Wuhan.
Dilansir Reuters, Senin (3/2), Lao harus mempertaruhkan nyawanya karena memanjat pipa berkarat untuk menuju lantai tiga sebuah apartemen. Ia bukan berniat merampok apartemen itu, melainkan menyelamatkan dua kucing kelaparan yang ditinggal pemiliknya selama 10 hari.
Ilustrasi hewan peliharaan kucing Foto: Pixabay
Apartemen itu milik pasangan paruh baya yang tak bisa kembali ke Wuhan setelah liburan Tahun Baru Imlek. Pasalnya, pemerintah mengisolasi kota itu akibat wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Lao menemukan dua kucing itu di bawah sofa, nyaris mati. Usai memberi makan kedua kucing itu, Lao langsung menghubungi pemiliknya melalui video call. Pemilik kucing itu hanya bisa menangis saat mengetahui hewan kesayangannya sekarat.
Ilustrasi anjing menggunakan masker. Foto: Shutter Stock
Setelah aksi penyelamatan ini viral di media sosial, banyak warga Wuhan yang meminta bantuan Lao untuk menyelamatkan hewan peliharaan mereka.
Pemerintah Kota Wuhan menyebut 5 juta orang telah meninggalkan kota menjelang musim perayaan Tahun Baru Imlek. Lao memperkirakan ada 5.000 hewan peliharaan di Wuhan ditinggal sendirian di dalam rumah.
"Para sukarelawan di tim kami, termasuk saya, telah menyelamatkan lebih dari 1.000 hewan peliharaan sejak 25 Januari," kata Lao. "Ponselku tidak pernah berhenti berdering akhir-akhir ini. Aku nyaris tidak tidur."
Ilustrasi anjing. Foto: AFP/SAM PANTHAKY
Lao mengatakan, banyak warga Wuhan yang tak bisa memberi makan hewan peliharaannya karena tak bisa kembali ke rumah dan ada yang tengah menjalani karantina akibat terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
"Perkiraan saya ada sekitar 5.000 hewan peliharaan masih terjebak, dan mereka mungkin mati kelaparan dalam beberapa hari mendatang," kata Lao.
Hewan peliharaan di beberapa daerah di China juga mengalami kekerasan dan dikurung karena muncul isu dapat menyebarkan virus corona.
Bahkan, di Suichang, Provinsi Zhejiang, warga diminta mengurung anjing di dalam rumah. Apabila ditemukan anjing di luar maka akan dimusnahkan. Zhejiang adalah provinsi terparah kedua setelah Hubei yang mengalami wabah virus corona.
Sementara itu, banyak warga di Beijing dan Shanghai bergegas membeli masker untuk anjing mereka, karena dikhawatirkan hewan peliharaan dapat menyebarkan virus corona. Padahal kekhawatiran ini salah.
"Saya khawatir tentang anjing saya dibenci oleh lingkungan," kata seorang warga Beijing, Wangyunyun, yang memiliki seekor anjing pudel. "Saya belum menemukan masker hewan peliharaan, jadi saya membuat sendiri dengan cangkir kertas."
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hingga kini belum ada indikasi hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing dapat menyebarkan virus corona. Meski demikian, mereka yang menyentuh hewan peliharaan diminta untuk tetap mencuci tangan.