Nasib Kano di Pantai Sanur yang Kini Sepi Penyewa

25 Juli 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edi membereskan kano miliknya di Pantai Sanur, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Edi membereskan kano miliknya di Pantai Sanur, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Ombak di Pantai Sanur, Bali, Kamis (25/7) pagi masih cukup tinggi. Angin terasa ikut kompak bertiup dengan kencang.
ADVERTISEMENT
Wisatawan terpantau sungguh sepi, jumlahnya hanya hitungan jari. Padahal, aroma Hari Raya Galungan masih tercium. Biasanya di hari raya ini, warga Bali memanfaatkan untuk berwisata.
Sepinya hari ini rupanya sangat dirasakan Edy Yanto (44). Sekitar 10 kano miliknya yang disewakan sebagian besar menganggur. Wisatawan tak begitu berminat menyewa.
“Kalau nanya sepi atau ramai, ya sepi,” kata pria asal Situbondo, Jawa Timur, tersebut.
Sejumlah anak muda Bali bermain Kano di Pantai Sanur, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Edy yang sudah 20 tahun menyewakan kano mengatakan penyewaan kano memang sepi karena ombak dan angin tak bersahabat. Kondisi tersebut membuat wisatawan takut bermain air.
“Angin kencang dan air naik, orang takut. Orang tua cari aman,” imbuh Edi.
Edi membereskan kano miliknya di Pantai Sanur, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Rabu (24/7) kemarin, saat puncak Hari Raya Galungan, Edi mengungkapkan wisatawan cukup ramai. Tapi, sedikit wisatawan yang menyewa kano.
ADVERTISEMENT
“Cuma lima saja yang disewa. Satu kano disewa Rp 20 ribu saja, bisa dipakai sampai bosan,” ujar dia.
Edi menuturkan sebenarnya minat wisatawan bermain air dengan kano mulai berkurang dalam dua tahun belakangan. Sebelumnya, sejak pukul 08.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA, ia mampu menyewakan sebanyak 20 kano. Setiap kano disewa per jam.
“Sekarang, ya, enggak tentu,” ujar dia.
Sejumlah anak muda Bali bermain Kano di Pantai Sanur, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Edi memprediksi minat wisatawan, terutama wisatawan domestik, berkurang terhadap kano. Selain itu, tren wisata di Bali mulai berubah.
“Kalau dulu itu wisatawan yang naik bus ke sini berenang main air, sekarang kebanyakan di hotel, ambil foto sana sini (di Pantai Sanur) lalu pergi ke tempat wisata lain. Sekarang kan sudah banyak tempat wisata di Bali, lebih banyak ke Nusa Penida,” jelas Edi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Edi tetap bertahan melakoni pekerjaannya untuk menafkahi anak dan istrinya.