NATO: Sudah Waktunya Menyambut Swedia dan Finlandia sebagai Anggota Penuh

4 November 2022 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen NATO Jens Stoltenberg Foto: AP Photo/Andreea Alexandru
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen NATO Jens Stoltenberg Foto: AP Photo/Andreea Alexandru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkah Swedia dan Finlandia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) benar-benar di depan mata. Sekjen NATO Jens Stoltenberg bahkan menyebut, saat ini jadi waktu tepat untuk dua negara Skandinavia tersebut menyatu dengan mereka.
ADVERTISEMENT
Pernyataan yang disampaikan Stoltenberg pada Kamis (3/11) berbarengan dengan komitmen Swedia dan Finlandia untuk bekerja sama dengan Turki.
“Sudah waktunya untuk menyambut Finlandia dan Swedia sebagai anggota penuh NATO. Aksesi mereka akan membuat aliansi kita lebih kuat dan rakyat kita lebih aman,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Istanbul dikutip oleh AFP.
Sebelumnya, kedua negara telah mengajukan keanggotaan NATO pada Mei 2022 lalu menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Namun, penerimaan Finlandia dan Swedia terhenti setelah Turki menuduh kedua negara menyembunyikan anggota separatis Kurdistan Workers Party (PKK) serta memberlakukan embargo senjata kepada Ankara.
Ketiga negara tersebut bersitegang hingga pada Juni lalu. Akhirnya pada pertengahan 2022 lalu Turki, Swedia, dan Finlandia menyepakati ketentuan untuk mengatasi ekstradisi dan berbagi informasi sebagai langkah awal kemitraan melawan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak bermaksud untuk menyakiti NATO atau memblokir perluasannya, kami ingin melihat langkah-langkah konkret," kata Cavusoglu.
Stoltenberg mengerti kekhawatiran Turki. Namun, ia meyakinkan bahwa Finlandia dan Swedia pada dasarnya memiliki komitmen yang sama untuk memerangi terorisme bersama dengan Turki.
"Mereka telah menjadi mitra yang kuat dalam perjuangan bersama kita melawan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya," ujar Stoltenberg.
"Dan mereka jelas berkomitmen untuk keterlibatan jangka panjang dengan Turki untuk mengatasi masalah keamanan Anda." tambahnya.
Lebih lanjut, Stoltenberg juga dijadwalkan akan mengunjungi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (4/11) terkait dengan perang Rusia-Ukraina.
“Di masa-masa berbahaya ini, bahkan lebih penting untuk menyelesaikan aksesi mereka untuk mencegah kesalahpahaman atau salah perhitungan oleh Moskow dan untuk mengirim pesan yang jelas ke Rusia bahwa pintu NATO tetap terbuka. Dan hanya sekutu yang memutuskan keanggotaan NATO, tidak ada orang lain,” katanya.
ADVERTISEMENT
Komitmen Swedia ditunjukkan lebih lanjut dengan rencana Perdana Menteri Ulf Kristersson yang direncanakan akan mengunjungi Ankara pada Selasa (8/11) mendatang untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Turki.
Tercatat telah ada 30 negara anggota NATO yang menyetujui aksesi Swedia dan Finlandia. Hanya Turki dan Hongaria yang sempat menyatakan keberatan. Untuk menerima kedua negara tersebut sebagai negara anggota, NATO membutuhkan suara yang mutlak.
Penulis: Thalitha Yuristiana.