news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Natuna Diserbu Kapal Ikan Asing, Komisi I Minta KKP dan TNI Bertindak

30 Desember 2019 16:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses penenggelaman sejumlah kapal asing pencuri ikan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proses penenggelaman sejumlah kapal asing pencuri ikan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Perairan Natuna kembali diserbu kapal asing setelah Susi Pudjiastuti lengser dari Mentei KKP diganti Edhy Prabowo. Bahkan, kapal nelayan Indonesia diusir kapal coast Guard China yang menjaga nelayan mereka mencuri ikan.
ADVERTISEMENT
Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, mendorong sikap tegas pemerintah Indonesia termasuk dari aparat untuk melakukan pengawasan seperti era Susi.
"Perlu ketegasan dari kementerian luar negeri dan juga TNI AL mana-mana saja wilayah kita, dan juga perlu pengawasan yang kuat," kata anggota Komisi I Dave Akbarshah Fikarno saat dihubungi, Senin (30/12).
"KRI-KRI kita harus lebih banyak patroli di daerah perbatasan dan juga sistem peradaran kita juga harus diperkuat di wilayah perbatasan, sehingga kita tahu persis sejauh mana batas-batas laut kita dan tidak akan lagi dilecehkan kedaulatan kita di laut lepas," tambahnya.
Dave mendorong pemerintah untuk mendalami insiden di Natuna itu, mulai dari kronologis hingga bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan Coast Guard China.
ADVERTISEMENT
"Ini kan masih berbentuk provokatif. Nah perlu didalami dulu sejauh mana, baru kita bersikap dengan tegas," sebutnya.
KRI Usman Harun-359 memasuki perairan Kupang ketika akan sandar di Dermaga Lantamal VII Kupang usai melaksanakan Operasi Indonesia Maritime Envoy-19B. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Nantinya, menurut Politikus Golkar itu pemerintah bisa mengirimkan nota diplomatik setelah mengetahui persis apa yang terjadi di Natuna. Sebab, menurut Dave, China pasti memiliki alasan soal kehadirannya di perairan Indonesia.
"Karena China juga tidak akan bodoh dan gila melakukan tindakan provokasi yang bisa berakibat merusak hubungan baik. Pasti mereka punya alasan jelas, itu yang mesti kita ketahui, kalau mereka salah, ya harus ada permintaan maaf," tandasnya.
Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan kehadiran kapal-kapal ikan asing di perairan Natuna. kumparan memperoleh video tersebut dari Herman, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
ADVERTISEMENT
Kapal-kapal ikan asing dari Vietnam dan China semakin berani. Bahkan kapal coast guard China turut mengawal kapal-kapal ikan dari negaranya yang mencuri di perairan Indonesia. Kata Herman, pada 26 Oktober 2019 anggota kelompoknya sempat diusir oleh kapal coast guard China, padahal sedang berada di wilayah Indonesia.
"Coast guard China ikut mengawal, ngusir nelayan anggota saya. Padahal nelayan saya dikasih peta TNI AL, berdasarkan peta itu masih di laut kita," ujar Herman kepada kumparan, Minggu (29/12).