Nelayan Aceh Tetap Melaut di Tengah Wabah Corona

31 Maret 2020 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan kapal nelayan ditambatkan di Pelabuhan Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Rabu (25/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan kapal nelayan ditambatkan di Pelabuhan Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Rabu (25/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
Seiring semakin meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia, nelayan di Aceh yang saat ini masih melaut berharap pemerintah tak memberlakukan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Panglima Laot Aceh --- organisasi nelayan Aceh, Miftach Cut Adek, mengaku, nelayan di Aceh masih turun melaut demi pasokan ikan untuk masyarakat.
“Nelayan Aceh tidak menginginkan adanya lockdown untuk kondisi sementara ini karena penyebaran pandemi virus corona. Nelayan kita masih sanggup melaut dan menangkap ikan untuk pasokan makanan masyarakat,” katanya pada wartawan di Banda Aceh, Selasa (31/3).
Miftach menyebutkan, hingga saat ini belum ada nelayan Aceh yang terkena virus corona. Dia berharap, COVID-19 bisa cepat berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas seperti semula.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada, dan kita bermohon pada Allah agar tidak ada virus corona lagi di tempat kita,” ungkapnya.
Menurut Miftach, para nelayan sudah mengetahui bagaimana menjaga diri agar terhindar dari wabah pandemi virus corona. Nelayan Aceh, katanya, telah mendapatkan bimbingan dari tenaga medis, pemerintah, serta tokoh nelayan yang ada di sekitar daerah pesisir masing-masing.
Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Nelayan Aceh harus tetap melaut dan membawa banyak ikan. Mengingat, negara-negara seperti China dan Jepang sudah mulai pulih dan telah membuka komunikasi kembali terhadap permintaan ikan untuk dikirim ke sana.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah nelayan Aceh masih tetap bisa melaut dan menangkap ikan, itu sangat dibutuhkan untuk pasokan kebutuhan pangan masyarakat kita,” sebut Miftach.
Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Terkait dengan isu lockdown, Miftach menilai, hal itu merupakan langkah terakhir jika kondisi memang sudah sangat mengharuskan. Dan menurutnya, langkah tersebut khususnya di Aceh belum tepat untuk diberlakukan.
“Kita memohon dan bermunajat kepada Allah semoga wabah ini tidak ada lagi. Kepada semua masyarakat nelayan agar mematuhi semua rambu-rambu yang telah disampaikan oleh Pemerintah Aceh dan Ulama,” pungkasnya.