Akibat Kabut Asap Nelayan di Aceh Kehilangan Posisi Perairan Sabang

Nelayan di Sabang Tersesat di Tengah Laut Akibat Kabut Asap

23 September 2019 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang nelayan di Sabang dilaporkan belum kembali usai melaut, diduga tidak tahu arah pulang lantaran tebalnya kabut asap. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang nelayan di Sabang dilaporkan belum kembali usai melaut, diduga tidak tahu arah pulang lantaran tebalnya kabut asap. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebut penyebaran kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kiriman dari Jambi dan Riau telah merata di seluruh kabupaten/kota, bahkan hingga Sabang.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian ini, seorang nelayan di Sabang tersesat di tengah laut karena kehilangan arah pulang. Kabut asap tebal telah menutupi perairan Sabang.
Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek, mengatakan, nelayan itu sempat menghubungi keluarganya. Namun hingga kini, nelayan tersebut tak kunjung tiba di Pelabuhan Perikanan Sabang.
“Ada satu nelayan Sabang tidak bisa pulang akibat kabut tebal. Pukul 9.30 WIB pagi tadi ia menelepon keluarganya mengabarkan kalau dia sudah dalam perjalanan pulang. Tapi sampai saat ini belum tiba di pelabuhan,” kata Miftach, Senin (23/9).
Ilustrasi nelayan melaut. Foto: Pixabay
Saat ini Basarnas Aceh dibantu nelayan bersiap mencari keberadaan nelayan tersebut. Miftach mengimbau, kepada seluruh nelayan untuk tidak melaut terlalu jauh mengingat kondisi kabut asap yang semakin tebal.
ADVERTISEMENT
“Kepada seluruh nelayan, khususnya nelayan yang tidak memiliki alat penunjuk arah (kompas) agar tidak terlalu jauh pergi melaut untuk menangkap ikan karena kabut asap yang sedang terjadi saat ini. Kalau kabut sudah hilang atau normal kembali nelayan boleh melakukan aktivitas seperti biasa,” tuturnya.
Ilustrasi nelayan. Foto: Moh Fajri/kumparan
Sementara itu, Panglima Laot Sabang, Muhammad Ali Rani, mengatakan, pihaknya sedang bergerak dari Pulau Rondo menuju perairan Sabang.
“Mereka (para nelayan) turun melaut sejak kemarin, mereka adalah nelayan tradisional di Sabang. Belum diketahui berapa jumlah mereka,” kata Ali Rani, saat dikonfirmasi via telepon.
Pemandangan kawasan yang terpapar kabut asap di Lhokseumawe, Aceh, Minggu (22/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Ali Rani mengatakan, kondisi air laut dilaporkan sangat tenang. Namun kabut asap yang cukup tebal membuat pihaknya kesulitan menelusuri keberadaan nelayan yang masih hilang.
ADVERTISEMENT
“Karena kabut aja mereka tidak tahu pulang kalau air laut tenang sekali. Kemudian tidak ada kompas. Untuk saat ini sedang dilakukan pencarian oleh nelayan di sekitar perairan Sabang,” pungkasnya.
Sementara itu, kabut asap karhutla dari sejumlah titik di Sumatera yang masuk ke wilayah Aceh membuat jarak pandang hanya terbatas hingga 3-4 kilometer.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten