Nenek yang Dianiaya di Pasar Gendeng, Yogyakarta, Hidup Sebatang Kara

22 Januari 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang nenek asal Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, bernama Rubingah, dianiaya oleh seorang pria di Pasar Gendeng, Potrojayan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Rubingah dianiaya lantaran dituduh mencuri. Peristiwa tersebut terekam kamera, video penganiayaan itu kemudian viral.
Kondisi rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
kumparan lantas menelusuri tempat tinggal Rubingah di Kranggan. Rubingah tinggal sebatang kara di sebuah rumah tembok yang tampak tak terawat. Di halaman rumahnya tampak tak rapi dengan tumpukan genteng di depannya.
Kepala Dusun Kranggan 1, Suharmadi (44), sebelumnya ditulis Joharmadi, mengatakan bahwa Rubingah tinggal di rumah tersebut sendiri tanpa listrik. Rubingah sudah bercerai dengan suaminya belasan atau puluhan tahun lalu. Suami dan anaknya kini ada di Sumatera.
“Ibu Rubingah di sini hidup sebantang kara beberapa puluh tahun lalu, anak sama suami pisahan. Anak ke Sumatera,” ujar Suharmadi, Rabu (22/1).
Usai bercerai dengan suaminya, Rubingah menjadi depresi. Dia terkadang pergi tak jelas ke mana. Seperti hari ini, Rabu (22/1), rumah Rubingah kosong. Pagar depan rumahnya pun terkunci gembok.
ADVERTISEMENT
“Ibunya kalau diajak ngobrol agak susah, kadang nyambung kadang enggak. Kaya orang depresi. Ibu jarang pulang ke rumah. Sebatang kara, keliling terus,” kata Suharmadi.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Rubingah biasanya menjadi tukang pijat. Selain itu tetangganya juga kerap memberinya makanan.
“Itu golongan tidak mampu keluarga miskin. Kalau dapat bantuan seperti dari zakat ke mana, ya saya kasih (ke Rubingah),” ujarnya.
Petugas kepolisian di depan rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, terkait peristiwa yang menimpa Rubingah, Suharmadi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (20/1) lalu. Dia tidak tahu pasti kronologi peristiwa itu terjadi. Namun sebagai kepala dukuh dia bertanggung jawab penuh atas Rubingah.
“Saya baru tidur baca di Facebook di-tag salah satu warga, saya baca. Saya lihat kok wargaku dari situ terus aku ke tempat ibunya. Di sana pas Ibunya pulang tak tanya gimana keadaannya sakit enggak, katanya enggak,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Katanya (informasi di Facebook) ngambil brambang (bawang merah), ada yang bilang ngambil pelem (mangga). Pastinya saya enggak tahu. Saya tanya (Rubingah) diam,” jelasnya.
“Saya juga bilang di sosmed (Facebook) kalau ada pedagang merasa dirugikan, hubungi saya tak ganti,” tegasnya.
Kondisi rumah Rubingah di Dusun Kranggan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suharmadi juga telah menghubungi anak Rubingah yaitu Wiwin. Dalam perbincangan tersebut Wiwin menyampaikan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
“(Anaknya) sudah melihat video di Youtube, dia cerita sambil nangis-nangis. Baiknya gimana, kami inginnya kekeluargaan,” kata dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polsek Prambanan Aiptu Ahmad Muchlis menjelaskan saat ini polisi telah memanggil pelaku penganiayaan, perekam video, dan pedagang yang mengaku mangganya dicuri Rubingah. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung di polsek.
ADVERTISEMENT
“Tetap diperiksa, dilakukan penyelidikan untuk mencari siapa yang memviralkan. Kasus ini tidak akan berhenti, tetap akan disidik secara tuntas baik yang melakukan kekerasan juga pencuriannya,” kata Muchlis di Polsek Prambanan.
“Kita tidak tinggal diam, saat ini masih proses penyelidikan. Polsek Prambanan berusaha mencari kebenarannya,” tegasnya.
Sementara itu, pihaknya juga masih mencari keberadaan Rubingah yang tidak diketahui keberadaannya.
“Kita lihat perkembangannya kita tidak tahu kondisi Rubingah seperti apa, belum tahu. Tunggu sampai proses berkembang lagi,” pungkasnya.