Nepal Tutup Sementara Sekolah karena Kabut Asap

30 Maret 2021 2:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMA di Nepal gelar Ujian di ruang terbuka. Foto: Prakash Mathema/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMA di Nepal gelar Ujian di ruang terbuka. Foto: Prakash Mathema/AFP
ADVERTISEMENT
Pemerintah Nepal memerintahkan sekolah untuk tutup sementara pada Senin (29/3). Imbauan itu dikeluarkan pemerintah Nepal terkait adanya kabut asap yang menyelimuti seluruh ibu kota Kathmandu. Penutupan sekolah akibat polusi ini jadi yang pertama bagi Nepal mengingat buruknya kualitas udara yang nantinya dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan anak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Kathmandu saat ini tergolong sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia, dengan mengantongi indeks kualitas udara (AQI) jauh di atas 300.
"Telah diputuskan bahwa lembaga pendidikan akan ditutup hingga Jumat. Sejauh yang kami ketahui, ini adalah pertama kalinya sekolah ditutup karena polusi," kata Deepak Sharma, juru bicara Kementerian Pendidikan seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/3).
Siswa SMA di Nepal gelar Ujian di ruang terbuka. Foto: Prakash Mathema/AFP
Tak hanya menutup sekolah, pemerintah juga mendesak agar masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengurangi kegiatan pembangunan serta pembakaran sampah yang dapat memperburuk kualitas udara di Kathmandu.
Terkait fenomena ini, para ahli mengatakan bahwa kebakaran hutan yang terjadi di beberapa bagian negara ditambah dengan kondisi atmosfer yang stagnan jadi penyebab utama munculnya kabut asap tebal yang menutupi banyak distrik di Nepal khususnya Kathmandu.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada cukup pergerakan di atmosfer saat ini sehingga polutan, yang juga disumbang oleh kebakaran hutan, telah terperangkap sehingga menyebabkan kualitas udara memburuk," kata Min Kumar Aryal, ahli meteorologi di Divisi Perkiraan Meteorologi Nepal.
Siswa SMA di Nepal gelar Ujian di ruang terbuka. Foto: Prakash Mathema/AFP
Keluhan terkait buruknya kualitas udara pun banyak disampaikan warga lewat Twitter. Umumnya, warga Kathmandu mengeluhkan mata perih dan gatal akibat polusi yang terjadi.
Tingkat visibilitas rendah yang disebabkan oleh kabut asap juga telah mengganggu jadwal penerbangan di bandara Kathmandu. Hal ini pula yang membuat penumpang harus mengalami penundaan penerbangan selama berjam-jam.
Diketahui, bandara internasional satu-satunya di Nepal terpaksa ditutup sementara pada hari Jumat karena jarak pandang turun menjadi 1.000 meter.