kumplus- Crime Story- Cover Story Panti Asuhan maut

Neraka di Rumah Harapan (1)

23 September 2021 20:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata “panti asuhan” atau “panti jompo”?
Anak-anak yang tak memiliki orang tua? Orang-orang tua yang tak terurus?
Itu—seharusnya—sebelum mereka masuk ke panti asuhan dan panti jompo. Sebab, panti adalah rumah harapan. Di sana, dengan segala keterbatasannya, anak-anak yatim piatu dan orang-orang lanjut usia mendapat tempat berlindung dan perawatan. Seharusnya…
Namun, tak demikian yang berlaku di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru. Di tempat itu, harapan menjelma menjadi kemalangan. Sejumlah anak dan lansia disiksa dan ditempatkan di bilik-bilik yang lebih menyerupai sel penjara. Mereka yang sekarat dibiarkan menjemput ajal tanpa pertolongan selayaknya.
Seorang tua yang pernah tinggal di sana bahkan mengatakan ditendangi dan disiram air panas bercampur cabai rawit. Ada pula cerita tentang perempuan hamil dengan gangguan kejiwaan yang dibawa ke panti itu. Setelah perempuan itu melahirkan, anaknya diambil dan dia dikurung.
Di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, sedikitnya tujuh anak tewas. Apa sesungguhnya yang terjadi di sana? Bagaimana kasus itu akhirnya terkuak? Langganan kumparan+ dan simak selengkapnya Crime Story “Panti Asuhan Maut”.
Panti asuhan seharusnya jadi panti harapan bagi anak-anak yang tak beruntung, bukan malah jadi neraka dunia. Foto: Shutterstock
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten