news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nestapa PKL di DIY Saat PPKM Darurat: Tidak Bisa Dine-in, Susah Drive Thru

9 Juli 2021 13:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Jalan Malioboro sepi di hari ketiga penerapan PPKM Darurat Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jalan Malioboro sepi di hari ketiga penerapan PPKM Darurat Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah aturan dalam PPKM Darurat membuat pedagang kaki lima (PKL) tidak bisa berbuat banyak. Mereka yang berjualan non-esensial harus tutup untuk sementara. Sedangkan yang berjualan makanan tidak diperkenankan melayani dine-in atau makan di tempat.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) DIY Mukhlas Madani menjelaskan PKL makanan tidak semua bisa menerapkan drive thru, take away atau delivery. Seperti halnya di Malioboro, ikon Yogyakarta itu ditutup saat PPKM Darurat.
"Selama PPKM di Malioboro (PKL) tidak berjualan. Baik pagi maupun malam semuanya," ujar Mukhlas saat Zoom dengan wartawan, Jumat (9/7).
Di Malioboro, menurut Mukhlas jumlah PKL mencapai 2.000. Mereka tersebar di berbagai paguyuban dan koperasi-koperasi yang ada di Malioboro.
Para PKL memilih libur lantaran akses jalan ke Malioboro disekat. Kalaupun buka, mereka juga kesulitan untuk drive thru lantaran yang dijual di sana adalah suasana Malioboro.
"Tidak semua PKL bisa drive thru yang dijual kan situasi seperti di Malioboro susah seperti tempat lain karena yang dijual view," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara di Bantul, Mukhlas mendapat laporan banyak PKL yang tidak dapat berjualan maksimal karena jam 20.00 WIB harus tutup.
"Di Bantul anggota kita di Pundong agak kesal karena persoalan perut buka jam 16.00 WIB, jam 20.00 WIB," ujarnya.
Saat ini yang dibutuhkan para PKL adalah ruang dan waktu untuk berdagang. Beberapa juga membutuhkan stimulan agar bisa memulai usahanya kembali.
"Kalau pun tidak, bantuan untuk hidup sembako dan sebagainya. Sampai saat ini belum ada bantuan. Kami menggandeng mitra untuk membantu mereka. Kalau dari pemerintah belum ada," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih mengaku pihaknya masih menyisir anggaran untuk membantu masyarakat terdampak corona yang belum menerima banson karena belum masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
ADVERTISEMENT
"Baru nyisir anggaran. Belum bisa saya pastikan mungkin kita baru menyisir anggaran kita melakukan apa yang bisa untuk bantuan ke saudara kita terdampak," kata Endang beberapa waktu lalu.