Netanyahu Tolak Rencana Pengakuan Negara Palestina secara Internasional

16 Februari 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (15/2) menolak rencana pengakuan internasional terhadap berdirinya negara Palestina.
ADVERTISEMENT
Komentar Netanyahu disampaikan serupa dengan beberapa anggota kabinetnya yaitu Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smortrich. Dua orang adalah sosok kanan berpengaruh di kabinet Netanyahu.
Rencana pengakuan internasional diungkap media Washington Post. Mereka melaporkan Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, dan beberapa diplomat Arab membicarakan rencana komperhensif jangka panjang perdamaian Israel-Palestina.
Rencana itu termasuk jangka waktu pendirian negara Palestina, yang ditentang keras Israel.
"Israel akan terus menolak pengakuan unilateral negara Palestina," ucap Netanyahu dalam unggahan X menggunakan bahasa Ibrani seperti dikutip dari AFP.
"Pengakuan semacam itu, setelah pembantaian 7 Oktober, akan memberikan hadiah besar bagi tindakan terorisme dan mencegah persetujuan perdamaian masa depan," sambung dia.
Netanyahu menegaskan bahwa perjanjian damai hanya bisa dihasilkan dari negosiasi langsung tanpa prasyarat.
ADVERTISEMENT
Laporan lain Washington Post mengungkap, rencana damai akan dimulai dengan gencatan senjata setidaknya selama enam pekan. Perjanjian damai yang diupayakan pun diharapkan dapat tercapai sebelum bulan suci Ramadan yaitu pada Maret.