New Normal: Menyelamatkan Manusia atau Ekonomi?

29 Mei 2020 17:30 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (28/5). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (28/5). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, pemerintah akan menerapkan tatanan normal baru alias new normal. Masyarakat diminta untuk menyesuaikan diri dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19 selama pandemi masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum DPP NasDem Ahmad Ali meminta pemerintah menghitung secara matang rencana penerapan new normal.
Ali menuturkan, pemerintah harus fokus dalam membuat kebijakan. Apakah memprioritaskan menyelamatkan manusia atau menyelamatkan pertumbuhan ekonomi.
"Saya ingin bilang ke pemerintah, penanganan COVID-19 ini harus lebih fokus apa yang kita ingin capai. Jangan berpikir kita mau mencapai dua-duanya. Kalau kita ingin menyelamatkan manusia, maka harus ada yang dikorbankan. Kita tidak mungkin dalam waktu yang bersamaan kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal," sebut Ali.
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan sarana publik dalam penerapan prosedur standar tatanan baru atau new normal di salah satu pusat niaga di Kota Bekasi. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
"Karena menurunkan penyebaran COVID ini harus dilakukan dengan membatasi interaksi, harus merumahkan orang, memperkecil pertemuan antar-orang. Di sisi lain untuk bicara mencapai pertumbuhan, maka interaksi harus diluaskan atau dibuka. Dua hal itu tidak bisa kita capai dalam waktu bersamaan. Sehingga, kita harus fokus memilih salah satu apa yang mau kita dahulukan," kata ketua Fraksi NasDem DPR itu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, legislator dari dapil Sulteng itu mengingatkan pemerintah agar jangan sampai penerapan new normal menciptakan gelombang kedua COVID-19. Oleh karena itu, jika pun new normal akan diterapkan, Ali menegaskan NasDem akan mendukung pelibatan TNI-Polri untuk memastikan masyarakat disiplin
"Karena salah satu faktor yang kemudian penyebaran virus ini kenapa hari ini dia masih tinggi, karena kesadaran masyarakat masih minimalis. Nah, kalau itu problemnya, maka kita harus memperketat betul protokolnya. NasDem setuju melibatkan TNI-Polri untuk melakukan penegakan protokol COVID-19 ini. Jangan setengah-setengah. Karena kalau kita gagal, maka kemudian bisa terjadi gelombang kedua yang sangat dahsyat," tandas Ali.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT